logo Sekawan Media

Melayani berbagai kebutuhan pembuatan aplikasi dan website yang menjangkau area UMKM hingga bisnis berskala Enterprise.

  • Jasa Pembuatan Aplikasi Web
  • Jasa Pembuatan Aplikasi Mobile
  • Jasa Pembuatan Website
  • Document Management
  • Fleet Management
  • Visitor Management
  • Audit Management
  • Learning Management

MIND ID – 2022

PT Timah Tbk – 2020

  • Marketplace & E-Commerce

WikaCell – 2022

Tinuqu – 2021

  • Research and Development
  • Inventory Planning
  • Quality Control
  • Regulatory Affair

Terra Solum – 2021

PT. Intim Harmonis Foods Industri – 2021

  • Sistem Informasi Akademik
  • Hospital Management
  • Rapor Online
  • Sistem Koperasi Simpan Pinjam

SMAK Kosayu Malang – 2020

RSIA Melati Husada Malang – 2020

  • TENTANG KAMI
  • BERITA & INFORMASI
  • HUBUNGI KAMI

Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, dan Contoh Penerapannya

  • Azzahra Ilka Aulia
  • October 6, 2023
  • Artikel , Business

Critical thinking adalah sebuah skill yang perlu dimiliki oleh setiap orang agar dapat membuat keputusan dan menyelesaikan masalah dengan baik. Skill ini biasanya ditandai dengan orang yang mampu berpikiran secara cermat dalam segala situasi.

Kemampuan ini tentu akan sangat berguna bagi seseorang dalam menjalankan pekerjaannya. Lalu, bagaimana cara berpikir kritis dengan baik?

Artikel di bawah ini akan menjelaskan tentang critical thinking dengan secara jelas. Simak artikel berikut ini sampai selesai, ya!

Apa itu Critical Thinking ?

Critical thinking adalah sebuah cara untuk berpikir dan mengkritik sesuatu dengan mempertanyakan suatu ide atau permasalahan.

Lebih lanjut, critical thinking artinya berpikir kritis atau dapat dipahami sebagai pola pikir yang tidak menerima informasi secara mentah.

Berpikir kritis umumnya melibatkan kemampuan untuk mengambil keputusan dengan cara yang bijak. Selain itu, berdasarkan definisi tersebut, berpikir kritis juga suatu pemahaman untuk menghasilkan keputusan yang paling optimal.

Critical thinking dapat dipahami sebagai salah satu soft skill yang sangat penting dalam membantu seseorang berorganisasi dan karyawan dalam perusahaan. Dengan memiliki pikiran yang kritis, suatu permasalahan dan keputusan dapat diselesaikan dengan tepat.

Manfaat Critical Thinking

Dengan kemampuan berpikir kritis, tentu banyak manfaat yang didapat bagi diri sendiri dan golongan. Berikut ini adalah beberapa manfaat berpikir kritis.

1. Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Meningkat

Dari berpikir kritis, Anda dapat melatih diri sendiri dengan menyelidiki dan mengajukan pertanyaan terhadap lingkungan di sekitar. Berpikir kritis dapat meningkatkan sisi kreatif dalam diri sendiri. 

2. Kemampuan Problem Solving Meningkat

Skill pemecahan masalah sangat penting bagi diri sendiri dan juga bagi perusahaan. Dengan kemampuan problem solving dapat memungkinkan seseorang untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mencari solusi yang efektif terhadap suatu masalah.

3. Membuat Keputusan dengan Tepat

Membuat keputusan yang tepat melibatkan kemampuan berpikir kritis. Sebelum memutuskan sesuatu dengan tepat, kemampuan untuk mengevaluasi informasi, mempertimbangan opsi, dan memilih tindakan yang paling sesuai dengan tujuan yang dihadapi

4. Komunikasi yang Efektif Meningkat

Komunikasi yang efektif merupakan salah satu skill yang yang penting bagi pribadi dan profesional. Komunikasi yang efektif memungkinkan seseorang untuk menyampaikan pesan dengan jelas sehingga pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh orang lain.

Baca Juga: Leadership: Pengertian, Gaya, Jenis-Jenis, dan Contohnya

Komponen Critical Thinking

Berpikir kritis melibatkan beberapa komponen yang penting untuk membantu individu dalam menganalisis informasi dengan kritis.

Berikut ini adalah beberapa komponen berpikir kritis.

  • Observing adalah proses mengamati sebuah objek, kejadian, atau informasi secara seksama dan kemudian memahami atau mencari pola hubungannya.
  • Feeling adalah perasaan respons emosional atau perasaan yang timbul dari hasil suatu pengalaman atau situasi.
  • Wondering berarti proses bertanya-tanya atau ingin tahu lebih tentang suatu fenomena yang mendorong eksplorasi lebih lanjut. 
  • Imagining berarti membayangkan atau membentuk gambaran tentang sesuatu yang belum terjadi atau digunakan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi.
  • Inferring adalah menyimpulkan dengan logis berdasarkan bukti atau petunjuk yang tersedia.
  • Knowledge adalah informasi atau pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang mengenai sebuah topik atau bidang tertentu.
  • Consulting adalah mencari atau meminta saran, pandangan, dan nasihat kepada orang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang suatu bidang.
  • Identifying and analyzing adalah proses mengidentifikasi dan menganalisis sebuah elemen atau komponen untuk memahami strukturnya dalam pemecahan masalah.
  • Judging berarti memberikan penilaian atau evaluasi terhadap sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.
  • Deciding adalah mengambil keputusan setelah mempertimbangkan berbagai informasi yang ada.

Indikator Critical Thinking

Critical thinking yang diperlukan dalam individu

Kemampuan berpikir kritis memiliki indikator menjadi klarifikasi dasar untuk memberikan alasan dari sebuah kesimpulan. Berikut ini adalah beberapa indikator dari critical thinking .

1. Menyimpulkan ( Inference )

Menyimpulkan berarti adalah kemampuan untuk membuat kesimpulan atau asumsi berdasarkan bukti atau informasi yang ada.

2. Klarifikasi Lebih Lanjut ( Advanced Clarification )

Klarifikasi lebih lanjut adalah kemampuan untuk memperjelas atau menjelaskan informasi yang kurang jelas atau ambigu dengan bertanya pertanyaan yang tepat atau mencari klarifikasi tambahan.

3. Dugaan dan Keterpaduan ( Supposition and Integration )

Dugaan dan keterpaduan adalah kemampuan untuk membuat asumsi atau dugaan yang rasional, kemudian mengintegrasikan informasi tersebut ke dalam pemahaman atau penalaran yang lebih besar.

Cara Membentuk Kemampuan Critical Thinking

Dalam membentuk kemampuan berpikir kritis, tidak hanya dibentuk begitu saja. Namun, perlu mengembangkan kemampuan lainnya agar seimbang.

Berikut ini adalah cara melatih agar dapat berpikir dengan kritis.

  • Memahami konsep dari berpikir kritis.
  • Mengembangkan sikap yang terbuka.
  • Melatih analisis secara kritis.
  • Menggunakan keterampilan berpikir yang bijak.
  • Melibatkan debat dan diskusi pada setiap kesempatan.
  • Mempraktikkan pemecahan masalah.
  • Memperdalam materi dan wawasan mengenai cara mendorong berpikiran kritis.
  • Mengelola manajemen waktu.
  • Menerima kritik dan saran dari setiap orang untuk membangun diri sendiri.

Contoh Critical Thinking

Berpikir kritis dalam tim yang harus dimiliki setiap orang

Skill critical thinking dapat memberikan kemungkinan seseorang untuk menganalisis, menilai, dan membuat keputusan dengan baik. Oleh karena itu, berpikir kritis harus diterapkan dalam segala bidang.

Berikut ini adalah beberapa contoh berpikir kritis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

  • Ketika terdapat berita heboh yang muncul di internet, pembaca tentu akan langsung terpengaruh dan mungkin saja terpicu emosi. Orang yang memiliki pikiran kritis tentu tidak akan langsung percaya dengan berita yang tersebar karena bisa saja berita tersebut hoax.
  • Ketika guru menerangkan pelajaran di kelas, murid yang berpikiran kritis akan mengajukan pertanyaan terkait pelajaran yang belum mereka belum pahami.
  • Ketika pemerintahan mengesahkan sebuah peraturan, seseorang yang memiliki pikiran kritis tidak langsung menolak atau setuju. Mereka akan memahami isi peraturan tersebut apakah memberikan manfaat atau tidak bagi masyarakat.
  • Ketika merencanakan perjalanan, seseorang akan berpikir kritis untuk mempertimbangkan rute terbaik, biaya, akomodasi, dan kebutuhan perjalanan lainnya, serta membuat rencana yang efisien dan menyeluruh.
  • Seorang siswa akan berpikir kritis untuk memprioritaskan tugas, memperkirakan waktu yang diperlukan untuk masing-masing, dan memutuskan urutan yang paling efisien untuk menyelesaikan pekerjaan.
  • Seseorang yang memiliki konflik pribadi akan mencoba berpikir kritis untuk memahami perspektif orang lain, menganalisis akar permasalahan, dan mencari solusi yang adil dan menguntungkan semua pihak yang terlibat.

Baca Juga: Engineering adalah: Skill, Jenis, Gaji & Jurusan Kuliahnya

Itulah penjelasan mengenai critical thinking dan penerapannya pada kehidupan sehari-hari yang perlu Anda ketahui. 

Dengan menerapkan critical thinking pada kehidupan sehari-hari, akan memberikan keuntungan dalam termasuk dalam pengambilan keputusan, berinteraksi dengan orang lain, mengelola waktu, serta menghadapi dan memecahkan masalah.

Lingkungan yang baik juga akan dapat meningkatkan cara berpikir dengan kritis. Sekawan Media adalah salah satu industri di bidang teknologi yang membutuhkan critical thinking.

Sekawan Media terus mengembangkan sudut pandang dan cara kerja dalam melihat tantangan teknologi dan industri sehingga kami dapat terus memberikan hasil yang terukur, aplikatif, dan terbaik untuk klien.

  • Pengembangan Karir
  • Digital Marketing
  • Programming

Artikel Terkait

Ilustrasi Rekrutmen Karyawan

Rekrutmen adalah: Pengertian, Tujuan, Proses, dan Contohnya

Ilustrasi Account Officer

Account Officer: Pengertian, Tugas, Gaji, dan Jenjang Karir

tim engineering sedang berdiskusi tentang proyek kerjanya

Engineering adalah: Skill, Jenis, Gaji & Jurusan Kuliahnya

Software Engineering

Software Engineering: Skill Dan Prospek Kerja

full stack developer yang sedang bekerja

Full Stack Developer: 15 Skill Wajib, Tugas, Gaji, dan Tools

seorang front end developer yang sedang bekerja didepan komputer.

11 Skill yang Harus Dimiliki Seorang Front End Developer

Sekawan Media merupakan perusahaan IT yang berfokus pada pembuatan aplikasi dan website. Didirikan pada tahun 2013, Sekawan Media telah memberikan solusi yang terbaik kepada ratusan klien dari berbagai industri.

  • Berita & Informasi
  • 2024 Sekawan Media Group
  • Syarat & Ketentuan
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
  • Cookie Policy

Copied To Clipboard

Bagikan Ke:

populix logo

  • Research Service
  • Consumer Trend Report
  • Poplite by Populix
  • Partnership @Poplite
  • Blog & Articles
  • Join Telegram Channel
  • Join Telegram Group

ID

Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, Contoh & Caranya

Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, Contoh & Caranya

Critical thinking adalah salah satu kemampuan yang perlu dimiliki oleh setiap orang agar dapat membuat keputusan dengan lebih baik.

Seseorang yang menguasai soft skill ini biasanya mampu mengambil tindakan, menerima informasi, dan memecahkan masalah secara cermat dalam segala situasi.

Namun, perlu diketahui jika setiap orang memiliki kemampuan berpikir yang beragam. Hal ini dikenal dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang.

Nah, jika Anda ingin mengembangkan kemampuan berpikir kritis , yuk pahami pengertian critical thinking hingga langkah-langkahnya di artikel berikut. Check it out!

Apa Itu Critical Thinking ?

Dalam Bahasa Indonesia, arti critical thinking adalah berpikir kritis atau dimaknai sebagai pola pikir seseorang agar tidak menerima informasi secara mentah-mentah.

Critical thinking adalah sebuah kemampuan seseorang untuk berpikir secara rasional terhadap sesuatu yang harus dipercaya atau sebelum melakukan suatu tindakan.

Jika dijabarkan lebih luas, critical thinking artinya sebuah kemampuan untuk berfikir secara mendalam, menghubungkan ide dengan pemikiran logika sehingga memperoleh keputusan yang terbaik. 

Seseorang yang memiliki pola pikir kritis tidak hanya berfokus pada gagasan yang dipikirkan saja, namun juga akan mempertimbangkan berbagai kemungkinan sehingga menimbulkan solusi baru. 

Secara tidak langsung, critical thinking akan membuat Anda untuk melakukan identifikasi, membuat argumentasi, dan menyelesaikan masalah dengan baik.

Manfaat Critical Thinking

Critical thinking adalah kemampuan yang bisa membantu untuk meningkatkan proses kerja dan juga menumbuhkan intuisi sosial.

Selain itu, terdapat beberapa manfaat critical thinking lainnya yang bisa Anda peroleh saat menerapkannya di lingkungan pekerjaan, di antaranya:

1. Mempercepat Proses Penyesuaian Diri 

Seseorang yang menguasai kemampuan critical thinking akan lebih mudah menyesuaikan diri terhadap lingkungan baru. 

Seorang karyawan yang mampu berpikir kritis akan lebih mudah melakukan analisis informasi, mengintegrasikan pengetahuan, hingga memecahkan masalah. 

Baca juga: Memahami Growth Mindset: Pengertian, Manfaat & Penerapannya  

2. Kemampuan yang Selalu Dibutuhkan

Critical thinking adalah kemampuan yang sangat penting dan selalu dibutuhkan, terlepas dari apapun profesi Anda. 

Kemampuan ini tidak terbatas pada bidang subjek tertentu dan merupakan aset menjanjikan untuk mengembangkan karir yang lebih baik. 

3. Tidak Mudah Ditipu

Critical thinking adalah kemampuan yang membuat Anda dapat berpikir secara logis, rasional, dan beralasan. 

Setiap fakta yang diambil adalah berdasarkan analisis mendalam terhadap fenomena di masyarakat. 

Hal ini yang membuat seseorang dengan pemikiran kritis tidak mudah tertipu oleh berbagai modus orang lain.

Dengan kemampuan berpikir kritis, Anda akan lebih selektif dalam mengolah sebuah informasi dan tidak akan mudah mempercayai sesuatu sebelum melakukan analisis secara logis. 

4. Meningkatkan Kerjasama Tim

Seseorang yang memiliki pikiran terbuka, tidak kaku, dan bisa menerima pendapat orang lain akan lebih dihargai oleh rekan kerjanya. 

Anda akan dianggap sebagai rekan kerja yang baik apabila dapat menerima pendapat orang lain dengan pikiran terbuka. 

Nah, jika hubungan antara pegawai terjalin dengan baik, maka secara otomatis lingkungan pekerjaan akan lebih produktif dan dapat meningkatkan kerjasama tim secara kondusif. 

5. Meningkatkan Kreativitas

Untuk menghasilkan solusi kreatif dalam sebuah permasalahan yang terjadi di lingkungan pekerjaan, tidak hanya dibutuhkan ide baru.

Namun, pegawai juga dituntut untuk memperhatikan detail lainnya seperti relevansi dan manfaat ide tersebut terhadap tugas yang sedang dijalankan.

Dalam hal ini, kemampuan berpikir kritis akan sangat berperan untuk melakukan evaluasi terhadap ide baru, memilih yang paling tepat, serta melakukan modifikasi jika diperlukan.

Baca juga: Pengertian Creative Thinking dan Tips Melatih Kemampuannya

Contoh Critical Thinking

Untuk memahami pentingnya critical thinking , Anda perlu mengetahui apa saja penerapannya yang ada di sekitar. 

Berikut beberapa contoh critical thinking dalam kehidupan sehari-hari. 

1. Kemampuan Analisis yang Tinggi

Contoh critical thinking yang pertama adalah memiliki kemampuan analisis tinggi.

Seseorang dengan pemikiran kritis dapat menemukan ide baru dan melakukan evaluasi mendalam terhadap suatu masalah.

Hal ini tentu sangat diperlukan saat berada dalam kondisi yang mengharuskan untuk membuat keputusan dengan cepat. 

2. Responsif

Critical thinking adalah pola pikir yang membuat seseorang mampu menanggapi sesuatu secara cepat atau responsif.

Kemampuan ini sangat dibutuhkan pada masa seperti saat ini, setiap pekerja akan dituntut untuk mampu beradaptasi dengan lingkungannya secara cepat. 

3. Meninjau Masalah

Poin terakhir dari contoh critical thinking adalah melakukan observasi atau mengamati suatu permasalahan. 

Kemampuan berpikir kritis yang tinggi akan membuat seseorang menjadi rasional dan logis, sehingga selalu memiliki alasan atas segala tindakan serta keputusannya. 

Baca juga: Mengenal Metode Problem Solving, Cara Meningkatkan & Contoh  

Cara Membentuk Critical Thinking

Critical thinking adalah kemampuan yang harus dikembangkan dan diterapkan secara intensif dalam kehidupan sehari-hari. 

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membentuk critical thinking, di antaranya:

1. Mengenali Masalah 

Tahap pertama dari membentuk critical thinking adalah mengidentifikasi masalah yang ada di sekitar Anda. 

Biasanya, masalah muncul disebabkan oleh beberapa faktor, seperti psikologis, lingkungan sekitar, maupun orang-orang yang ada di antara Anda.

Untuk dapat mengidentifikasi sebuah masalah, Anda perlu memahami apa penyebab kemunculannya dan dampak yang akan ditimbulkan.

Anda juga harus bisa memposisikan diri sebagai apa dalam permasalahan tersebut.

2. Menentukan Skala Prioritas

Setiap orang tentu memiliki masalah dalam hidupnya, jika Anda ingin membentuk critical thinking, maka perlu untuk menentukan skala prioritas dari permasalahan yang ada. 

Tentukan mana masalah paling mendesak dan perlu segera diselesaikan, serta yang masih bisa ditangguhkan. 

Misalnya, beberapa masalah yang mungkin Anda hadapi adalah membeli rumah untuk orang tua, merencanakan dana pensiun, menabung untuk pendidikan anak, dan lain sebagainya.

Dengan menentukan skala prioritas secara jelas, Anda bisa menentukan mana target yang perlu dicapai terlebih dahulu.

3. Mengumpulkan Informasi

Setelah mampu menentukan skala prioritas, langkah selanjutnya untuk melakukan critical thinking adalah mengumpulkan informasi dan melakukan analisis. 

Jangan membatasi pengetahuan Anda dan cari informasi sebanyak-banyaknya di bidang yang sedang diprioritaskan. 

Anda bisa menggali informasi dari beberapa sumber, seperti jurnal, literatur, buku, studi lapangan, pengalaman orang lain, dan sebagainya. 

Semakin banyak informasi yang diperoleh, maka akan banyak pengetahuan untuk mengembangkan pemikiran Anda.

4. Mendengarkan Persepsi Orang Lain

Pada suatu kondisi, seringkali terdapat berbagai pendapat yang muncul dari orang di sekitar Anda. 

Dalam menghadapi hal tersebut, sebaiknya Anda tidak langsung percaya dan menerima informasi itu tanpa melakukan analisis terlebih dahulu.

Anda perlu meninjau informasi tersebut dan membandingkan dengan berbagai sumber agar tidak salah dalam menerima persepsi orang lain.

Baca juga: Manajemen Waktu: Pengertian, Manfaat, Tips Agar Efektif  

5. Melakukan Analisis Data

Biasakan untuk melakukan analisis data yang Anda peroleh dan pastikan informasi tersebut dapat dipertanggungjawabkan. 

Bandingkan data yang Anda peroleh dengan berbagai sumber yang sudah ada agar semakin akurat dan valid. 

6. Mengambil Keputusan

Langkah terakhir yang perlu dilakukan untuk membentuk critical thinking adalah mengambil keputusan. 

Keputusan yang baik harus ditentukan berdasarkan lima tahapan di atas dan perlu diingat bahwa dengan memiliki critical thinking, Anda dapat membantu orang lain dalam menyelesaikan masalah mereka. 

Namun, jangan lupa untuk selalu mengingat di mana posisi Anda agar tidak terkesan terlalu ikut campur.

Perbedaan Critical Thinking dan Analytical Thinking

Meskipun sering dianggap sama, analytical thinking dan critical thinking adalah dua hal yang berbeda.

Berikut ini perbedaan antara critical thinking dan analytical thinking.

Analytical thinking sangat bermanfaat untuk menemukan solusi masalah yang kompleks dan menganalisis situasi.

Seseorang dapat menggunakan kemampuan ini dalam melakukan brainstorming ide-ide baru.

Sedangkan critical thinking cenderung lebih efektif dan bermanfaat untuk membantu seseorang mempertahankan argumen yang mendukung sudut pandang tertentu.

2. Penggunaan Fakta

Analytical thinking dan critical thinking adalah gaya berfikir yang mengutamakan kebenaran fakta untuk membantu mengevaluasi informasi.

Namun, cara penggunaan fakta tersebut berbeda. Analytical thinking cenderung menggunakan informasi untuk mendukung bukti.

Sedangkan critical thinking mengandalkan fakta untuk membantu mereka menyusun opini dan menentukan apakah ide tersebut masuk akal.

3. Proses Berpikir

Perbedaan terakhir antara analytical thinking dan critical thinking adalah berdasarkan arah yang digunakan individu untuk berpikir tentang sebuah informasi.

Analytical thinking lebih terfokus pada permasalahan, sedangkan critical thinking akan menganalisis mendalam untuk menemukan hubungannya secara mendetail.

Seseorang yang menerapkan analytical thinking cenderung berpindah dari satu pemikiran ke permasalahan lainnya secara lurus. 

Sedangkan critical thinking akan menganalisis secara terus-menerus hingga menemukan kesimpulan yang paling tepat.

Itu dia penjelasan tentang arti critical thinking, manfaat, contoh, cara membentuk, dan perbedaannya dengan analytical thinking.

Critical thinking adalah kemampuan yang sangat diperlukan oleh semua orang, baik dalam lingkup pekerjaan maupun di kehidupan pribadi.

Menerapkan critical thinking akan membuat Anda bisa membuat keputusan dengan lebih cermat dan menghindari risiko buruk yang dapat terjadi. 

Semoga informasinya bermanfaat! Temukan artikel lainnya seputar pengembangan bisnis dan strategi pemasaran hanya di Populix .

Baca juga: Etos Kerja: Pengertian, Manfaat hingga Cara Menumbuhkannya

critical thinking skill adalah

Subscribe to our newsletter to get the latest updates & amazing offers deliverd directly to your email

  • Greater Jakarta

BINUS Online

  • BINUS @Greater Jakarta
  • BINUS @Bekasi
  • BINUS @Bandung
  • BINUS @Malang
  • BINUS @Semarang
  • Rektor BINUS UNIVERSITY
  • Direktur BINUS ONLINE
  • VISI & MISI
  • Keunggulan & Prestasi
  • Sistem Pembelajaran
  • Struktur Organisasi
  • Komunitas Online
  • BINUS @ccess
  • BINUSIAN Card
  • BINUS Career & Alumni Center
  • BINUS SQUARE
  • Information Technology Directorate and Applied Technology Laboratories (ATL)
  • Library and Knowledge Center (LKC)
  • Kampus Anggrek
  • Kampus Alam Sutera
  • Kampus Bekasi
  • Kampus Bandung
  • Kampus Kijang
  • Kampus Malang
  • Kampus Syahdan
  • Sistem Modular
  • Merdeka Belajar
  • Mau Lulus S1 lebih Cepat?
  • Certificate Verificator
  • Akuntansi (SMA/SMK → S1)
  • Business Management (SMA/SMK → S1)
  • Sistem Informasi – (SMA/SMK → S1)
  • Teknik Industri (SMA/SMK → S1)
  • Teknik Informatika (SMA/SMK → S1)
  • Akuntansi (D3 → S1)
  • Business Management (D3 → S1)
  • Sistem Informasi (D3 → S1)
  • Teknik Industri (D3 → S1)
  • Teknik Informatika (D3 → S1)
  • BINUS Online Palembang
  • BINUS Online Semarang
  • BINUS Online Malang
  • BINUS Online Bekasi
  • Representative Outside Jakarta
  • Prosedur dan Syarat Pendaftaran Perkuliahan BINUS ONLINE
  • Biaya Online S1
  • Cicilan Dengan Kartu Kredit
  • Cicilan Dengan Koinworks
  • Download Brosur
  • Hubungi Kami

5 Contoh Pentingnya Skill Critical Thinking dalam Pekerjaan

critical thinking skill adalah

Bagi kamu yang sedang dalam proses mencari kerja, berpikir kritis atau dikenal dengan critical thinking menjadi skill yang harus dimiliki. Secara umum, critical thinking selain diartikan sebagai proses berpikir mendalam, juga mencakup kemampuan untuk evaluasi diri dan membuat seseorang jadi lebih mandiri. Lalu, apa saja pentingnya skill ini dalam dunia kerja? Berikut beberapa di antaranya yang perlu kamu tahu.

Observasi suatu masalah

Manfaat dari berpikir kritis yang utama adalah memudahkan seseorang untuk mengobservasi masalah yang ada. Pada dasarnya, orang dengan kemampuan critical thinking yang tinggi akan selalu berpikir rasional dan logis serta memiliki alasan yang jelas. Semua itu tidak akan bisa bila tidak ada observasi masalah terlebih dahulu.

Keuntungannya adalah kamu akan lebih mudah dalam mengantisipasi hal buruk dengan kemampuan observasi yang matang. Kamu tidak akan mudah percaya terhadap siapapun tanpa adanya observasi, sehingga tidak mudah tertipu.

Kemampuan analisis tinggi dan meningkatkan kreativitas

Karena kamu memiliki kemampuan observasi suatu masalah, secara tak langsung kemampuan analisis yang kamu miliki pun akan berkembang. Kemampuan analisis ini dapat membantumu untuk menemukan ide-ide baru dan melakukan evaluasi jika terdapat kekurangan. Hal ini tentu sangat penting dan bermanfaat ketika tempat kerjamu membutuhkan pendapatmu. Di sisi lain, critical thinking dapat mengasah kreativitasmu. Sebagai contoh, kamu dapat menemukan cara baru yang lebih tepat untuk menghadapi pekerjaan yang berat dan dalam situasi yang berat sekalipun.

Cepat tanggap dalam menjawab pertanyaan dan adaptasi

Dalam dunia kerja di era modern seperti sekarang, seseorang memang dituntut untuk lebih tanggap dalam segala hal, mulai dari menjawab pertanyaan hingga beradaptasi dengan lingkungan kerja. Sayangnya, tidak semua orang dapat melakukan hal itu dengan baik.

Bila kamu memiliki kemampuan critical thinking yang baik, hal tersebut sangatlah membantu. Dari proses berpikir secara analisis seperti dijelaskan di atas, kamu akan menemukan potensi dalam lingkungan kerja yang tidak terpikirkan oleh orang lain. Kamu pun dapat melihat pula sisi negatif dan positif di situasi tertentu. Ketika ada pertanyaan dari orang lain, kamu pun bisa dengan mudah menjawab berkat kemampuan analisis yang tajam.

Komunikasi lancar dan tenang bila ada perbedaan pendapat

Ketika berdiskusi untuk memecahkan sebuah jalan keluar, terkadang seseorang bisa saja terpancing emosinya karena egonya yang tinggi. Jika hal itu terjadi, sebenarnya ini adalah sifat buruk yang dapat menghambat karirmu di dunia kerja karena dapat mengganggu proses komunikasi.

Critical thinking bisa mengasah bagaimana cara komunikasi dan cara kamu menyampaikan ide secara terstruktur dan informatif. Misalnya dalam menyampaikan presentasi saat meeting di kantor atau pada saat berbicara dengan orang lain.

Menemukan solusi terbaik dalam suatu masalah

Manfaat terakhir dari critical thinking yang terasah dengan baik adalah kemampuan menemukan solusi yang cepat dan terbaik ketika menghadapi masalah. Ingat, dunia kerja memang selalu dipenuhi dengan konflik, isu, dan tantangan. Termasuk juga masalah internal dengan rekan kerja, perusahaan, dan lain sebagainya.

Pada saat kamu melatih proses critical thinking , kamu juga bisa menemukan kesalahan yang bisa saja tidak terpikirkan oleh tim atau orang lain. Kamu pun menjadi lebih tajam dalam melihat permasalahan dan berusaha menyimpulkan jalan keluar dari masalah tersebut. Kemampuan problem solving inilah yang penting dimiliki dalam dunia kerja.

Bagaimana meningkatkannya?

Setelah kamu mengetahui apa saja manfaat critical thinking di dalam pekerjaan, mungkin kamu juga bertanya-tanya bagaimana untuk meningkatkannya. Setidaknya ada tiga cara yang bisa kamu coba lakukan.

Pertama , jangan malu untuk bertanya. Dengan bertanya, secara tidak langsung akan meningkatkan pola pikir kritis karena rasa ingin tahu yang tinggi. Bertanya pun bisa dilakukan terhadap diri sendiri dan orang lain. Untuk memudahkanmu, bisa menggunakan pola 5W1H ( what, why, where, when, who,  dan  how ).

Kedua , cobalah untuk menjadi seorang pendengar yang baik. Maksudnya di sini, kamu harus mendengarkan lawan bicara atau ketika menyampaikan gagasan. Cara ini dirasa cukup ampuh untuk memberikan respon terhadap sesuatu dan kondisi yang terjadi, serta membuat suasana menjadi semakin produktif.

Ketiga , kemampuan critical thinking bisa diasah dengan melalui kuliah online di BINUS Online Learning . Meski melalui platform online, namun metode ini sangat baik melatih berpikir kritis seseorang, terutama bagi mahasiswa yang punya kesibukan tersendiri. Terlebih lagi, BINUS Online Learning memiliki metode pembelajaran terbaik dari mentor berpengalaman. Fasilitas ini akan membuat kemampuanmu dalam critical thinking semakin terasah sambil mengejar gelar S1.

Last updated : February 15, 2021 00:00

critical thinking skill adalah

Your browser is not fully compatible with the features of our website.

5 Cara Mengembangkan Critical Thinking dan Manfaatnya

critical thinking skill adalah

Binar Academy — Pernah nggak kamu terpengaruh sama berita hoax yang bertebaran di jejaring sosial? Bukan rahasia lagi kalau banyak sekali berita yang kebenarannya masih abu-abu. Inilah pentingnya critical thinking skill di era saat ini, di mana berbagai macam informasi bisa diakses melalui ujung jari. Seseorang yang menelan suatu informasi tanpa disaring bisa berdampak petaka bagi dirinya.

Lalu, bagaimana cara membedakan berita hoax dan berita yang kredibel? Untuk mengetahuinya melalui proses critical thinking , simak penjelasannya di bawah ini ya!

Critical Thinking ? Apa Itu?

yang dimaksud dengan critical thinking

Berdasarkan pernyataan Edward M. Glaser (2017), berpikir kritis adalah proses berpikir dengan menganalisis fakta-fakta untuk membentuk penilaian terhadap sesuatu. Dengan kata lain, berpikir kritis membutuhkan bukti-bukti mendukung agar suatu argumen bisa dipercaya.

Mereka yang berpikir kritis selalu mempertanyakan informasi yang diterimanya, seperti mengajukan pertanyaan ‘Apakah informasi ini berdasarkan benar atau firasat?’, ‘Dari mana sumber informasi?’, ‘Bagaimana kamu bisa tahu?’, dan lain sebagainya.

Dengan berpikir kritis, seseorang akan menyaring informasi secara rasional, bebas dari bias, dan mencoba memahami kelogisan antara ide-ide. Memiliki kemampuan ini dapat membantu kamu selamat dari berita bohong.

Contoh Critical Thinking dalam Kehidupan Sehari Hari

contoh critical thinking

Kegunaan dari berpikir kritis tidak hanya di bidang pendidikan saja, tetapi juga bisa diaplikasikan pada keseharian hidup, seperti beberapa contoh berikut:

1. Mengambil keputusan secara matang

Dihadapi alternatif-alternatif keputusan terkadang membuat hati gundah gulana. Berpikir kritis dapat membantu kamu mengambil keputusan terbaik berdasarkan data dan informasi mendukung.

Coba telaah informasi yang ada, lalu buatlah daftar kelebihan dan kelemahan masing-masing keputusan. 

Kebanyakan orang hanya menilai suatu situasi dari satu sisi saja, namun perilaku ini tidak mencerminkan sikap kritis. Dari hasil telaah tadi, kamu bisa menyimpulkan mana keputusan terbaik yang sebaiknya diambil.

2. Melakukan refleksi diri

Refleksi diri adalah menanyakan pada diri sendiri mengapa melakukan satu perbuatan pada satu situasi. Kamu mungkin pernah merasakan jantung berdetak kencang ketika berbicara di depan orang banyak, refleksi diri secara kritis dapat membantu meningkatkan kemampuan memahami informasi. Dengan begitu dapat menemukan jalan keluar atas permasalahan tersebut.

3. Manajemen waktu

Contoh berpikir kritis pada kehidupan sehari-hari terakhir adalah manajemen waktu. Seorang yang berpikir kritis akan mengelola waktunya dengan baik. Mereka membuat daftar prioritas untuk memudahkan pekerjaan. Ada kalanya mereka meninjau kembali alokasi waktu yang telah dibuat.

Sebagai contoh, kamu dapat memprioritaskan tugas-tugas yang memakan banyak waktu namun high return , dibandingkan tugas dengan waktu singkat namun low return .

Baca juga: Six Thinking Hats, Pengertian dan Cara Menggunakannya

Skills yang dibutuhkan dalam critical thinking.

skill yang dibutuhkan dalam critical thinking

Kunci emas dari berpikir kritis adalah bersifat objektif, yaitu sikap dimana kamu tidak boleh membiarkan emosi, asumsi pribadi dan bias mempengaruhi pola pikir. Di samping itu, terdapat deretan kemampuan yang diperlukan dalam membangun kebiasaan berpikir kritis, yaitu:

  • Berargumen berdasarkan alasan logis dan sistematis yang mendukung.
  • Bisa memecahkan masalah. 
  • Dapat membuat kesimpulan sesuai fakta.
  • Detail dalam meneliti argumen berbeda yang masih memiliki relevansi dengan masalah.
  • Komunikatif dalam menyampaikan gagasan.
  • Kritis dan berpikir jernih mengenai topik masalah.
  • Mampu menganalisis data dan informasi yang tersedia.
  • Memperhatikan implikasi yang mungkin terkandung pada argumen.
  • Mengetahui kelemahan dan kelebihan pada setiap argumen.
  • Menilai argumen dari lebih dari satu sudut pandang.

5 Cara Membentuk Pola Pikir yang Kritis

cara bentuk pola pikir yang kritis

Berpikir kritis adalah suatu kemampuan yang wajib dimiliki saat ini, mengapa demikian? Pasalnya suatu keputusan dapat mempengaruhi jalan hidup, jika kamu membuat keputusan tanpa mengetahui pro dan kontranya, maka sulit mencapai kesuksesan. Adapun berikut cara mengembangkannya:

1. Rancang daftar pertanyaan yang relevan

Sesaat setelah disodorkan suatu informasi, ketahui apa yang ingin kamu ketahui atau apa tujuan kamu mengkritisi informasi tersebut, dan temukan jalan terbaik untuk menggapainya.

2. Riset dan kumpulkan informasi faktual

Lakukan riset dan gali informasi-informasi faktual dari sumber yang terpercaya. Ingat, jangan sampai bias mempengaruhi keputusan kamu dalam memilah informasi baik atau buruk.

3. Uji dengan pertanyaan

Pastikan memilih pertanyaan yang sesuai dan dapat membawa kamu ke titik terang. Adapun pertanyaan yang paling umum ditanyakan memiliki format 5W+1H, contohnya sebagai berikut: ‍

• Siapa yang mengatakan itu?

Apakah mereka memiliki hubungan dekat denganmu? Apakah mereka memiliki kuasa yang kuat? Apakah jabatan turut berpengaruh terhadap informasi? ‍

• Apa yang dikatakannya?

Apakah mereka memberitahu fakta atau firasat? Apakah mereka menyampaikan semua fakta yang ada? Atau ada sesuatu yang mereka sembunyikan? ‍

• Di mana mereka mengatakannya?

Apakah di rumah atau di tempat umum? Apakah penerima informasi memiliki kesempatan untuk menanggapi informasi tersebut?

• Kapan mereka mengatakannya?

Apakah sebelum, saat, atau setelah situasi tertentu? Apakah timing memiliki pengaruh terhadap informasi?

• Mengapa mereka mengatakannya?

Apakah mereka menjelaskan alasan dibalik argumen yang dikatakan? Apakah mereka mencoba “melukis” citra seseorang menjadi baik atau buruk?

• Bagaimana cara mereka mengatakan itu?

Bagaimana raut wajahnya? Apakah mereka menggunakan nada bahagia, sedih, marah, atau khawatir? Apakah mereka menyampaikannya melalui lisan atau tulisan? Apakah kamu menangkap apa yang disampaikannya?

4. Pikirkan sebuah solusi

Solusi perlu dipikirkan secara matang dengan mempertimbangkan dampaknya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Jangan terburu-terburu mengambil solusi tanpa mempertimbangkan keduanya. 

5. Kritisi segala opsi dan solusi yang muncul

Terkadang suatu masalah memiliki lebih dari satu solusi. Kritisi masing-masing alternatif solusi untuk menemukan yang terbaik dari semuanya. Berpikir secara out of the box bisa membantu kamu dalam hal ini.

Dari sini dapat diketahui betapa pentingnya memiliki kemampuan critical thinking . Jadi, lain kali kamu melihat iklan pelangsing, review produk skincare yang mengklaim bikin putih dalam seminggu, atau berita yang provokatif, lebih baik dikritisi terlebih dahulu ya dengan cara-cara di atas!

Mendalami Critical Thinking Melalui BinarGO!

Kita tahu bahwasannya menumbuhkan cara pikir yang kritis bukan suatu hal yang mudah. Namun bukan tidak mungkin untuk memilikinya.

Oleh karena itu, Binar Academy ingin membantu kamu untuk melatihnya melalui kelas ' Getting Job in Tech ' yang tersedia di BinarGO! Tidak hanya membawakan topik terkait career development , tapi kamu juga dapat mengetahui insight seputar dunia tech company.

Kunjungi laman BinarGO! ya untuk mendapatkan informasi lebih lengkapnya~

Baca juga: Pengertian Focus Group Discussion dan 6 Tahapannya

critical thinking skill adalah

Kamu Punya Potensi Tersembunyi!

critical thinking skill adalah

Bingung Mau Pilih Bootcamp yang Cocok Untukmu?

Artikel rekomendasi.

BINAR Learning Ecosystem: Web-Based Learning Platform

BINAR Learning Ecosystem: Web-Based Learning Platform

BINAR Learning Ecosystem adalah inovasi terbaru dari BINAR yang bertujuan untuk mengintegrasikan dan menstralkan semua proses pembelajaran di bootcamp dalam satu ekosistem yang mudah dijangkau lewat web browser

Perbandingan Biaya Mempekerjakan Outsource dan Freelancer

Perbandingan Biaya Mempekerjakan Outsource dan Freelancer

Perbandingan 3 faktor utama antara mempekerjakan freelancer dan outsource, serta analisis pro dan kontra dari kedua pilihan tersebut.

Pentingnya CSR/CSV untuk Industri Perbankan di Era Digital

Pentingnya CSR/CSV untuk Industri Perbankan di Era Digital

Industri perbankan yang mengikuti perkembangan digitalisasi tentu juga ingin menyusun program CSR CSV yang berkelanjutan yang bisa diadaptasi dalam bentuk digital, berikut penjelasan dan contohnya

Gabung Newsletter Binar Academy

critical thinking skill adalah

BINAR Office

021 397 11642, program binar, course binar, tentang binar, binar for business.

serupa.id

seni belajar untuk hidup

Berpikir Kritis – Pengertian, Karakteristik, Indikator & Manfaat

critical thinking skill adalah

Berpikir merupakan aktivitas mental yang menjadikan kita sebagai manusia. Descartes, seorang filsuf ternama Perancis pernah berkata bahwa “Aku berpikir maka aku ada”. Ungkapan tersebut sejatinya ingin membuktikan bahwa hal yang pasti di dunia ini adalah keberadaan manusia itu sendiri. Maksudnya, gagasan pemikiran manusia sendiri yang menjadikan kita manusia.

Dalam belajar, berpikir merupakan lalapan sehari-hari yang harus dilakukan. Tanpa berpikir, berbagai hal yang kita pelajari tidak akan pernah menerap dan tidak akan memberikan perubahan berarti bagi potensi diri. Oleh karena itu, berpikir merupakan aspek yang harus diperhatikan di dunia pendidikan.  Akan tetapi sebetulnya berpikir saja tidaklah cukup. Hal tersebut karena berpikir yang produktiflah yang akan memberikan dampak perubahan pada berbagai keputusan dan tindakan yang kita lakukan.

Dalam bidang pendidikan, terdapat istilah yang tidak pernah lepas dari konteks ihwal pentingnya berpikir ini. Istilah tersebut adalah berpikir kritis. Apa itu berpikir kritis? Bagaimana cirinya jika seseorang sedang melakukannya? Apa saja tujuan dan manfaatnya? Berikut adalah berbagai uraian yang akan mengupas tuntas mengenai berpikir kritis, mula dari pengertian, karakteristik, indikator, tujuan, dan manfaatnya.

Pengertian Berpikir

Berpikir merupakan salah satu hal yang membedakan manusia yang satu dengan yang lainnya. Bukan hanya antarmanusia saja, berpikir juga menjadi salah satu pembeda manusia dari makhluk lain, dengan alat utama bahasa. Binatang tidak memiliki bahasa (hanya semantik saja) oleh karena itu, mereka tidak dapat berpikir.

Menurut Helmawati (2019, hlm. 99) pengertian berpikir secara umum dilandasi oleh asumsi aktivitas mental atau intelektual yang melibatkan kesadaran dan subjektivitas individu yang merujuk pada suatu tindakan pemikiran, ide-ide, atau pengaturan ide. Pengaturan atau manajemen ide dapat berupa pertimbangan untuk menentukan benar atau salah, penalaran khusus, hingga penyelesaian masalah.

Berpikir adalah proses yang diakletis, artinya selama kita berpikir, pikiran kita dalam keadaan tanya jawab, untuk dapat meletakkan hubungan pengetahuan kita (Ahmadi dan Supriyono dalam Najla, 2016). Dapat dikatakan bahwa secara otomatis kita akan bertanya dan menjawabnya sendiri pada saat kita sedang berpikir.

Sementara itu, menurut Santrock (dalam Rahmawati, 2014) berpikir adalah memanipulasi atau mengelola dan mentransformasi informasi dalam memori. Proses Ini sering dilakukan untuk membentuk konsep, bernalar dan berpikir secara kritis, membuat keputusan, berpikir kreatif, dan memecahkan masalah. Artinya, berpikir merupakan suatu proses yang dilakukan hampir oleh seluruh aktivitas mental atau intelektual kita.

Dapat disimpulkan bahwa berpikir adalah proses aktivitas mental atau intelektual yang menghasilkan representasi mental baru melalui transformasi informasi yang melibatkan interaksi secara kompleks meliputi aktivitas tanya-jawab, penalaran, dan pemecahan masalah dalam rangka mendapatkan pemecahan masalah yang sedang dihadapi.

Pengertian Kritis

Tentunya, dalam konteks berpikir kritis, istilah “kritis” di sini bukanlah mengacu pada keadaan genting atau gawat yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya suatu usaha. Istilah kritis di sini mengacu pada bersifat tidak lekas percaya, atau selalu berusaha untuk menemukan kekeliruan dalam suatu penganalisisan.

Kata kritis berasal dari bahasa Yunani yaitu kritikos dan kriterior. kata “kritiko” berarti pertimbangan sedangkan kata “kriterior” mengandung makna ukuran baku atau standar. Sehingga secara etimologi kata “kritis” mengandung makna pertimbangan yang didasarkan pada suatu ukuran yang baku atau standar.

Kritis sebagaimana digunakan dalam istilah “berpikir kritis” memiliki konotasi pentingnya pemikiran yang mengarah pada pertanyaan isi atau pada masalah yang memprihatinkan. Kritis dalam konteks ini tidak hanya berarti suatu penolakan atau sesuatu yang negatif saja. Ada yang positif dan berguna, misalnya merumuskan solusi yang terbaik untuk masalah pribadi yang kompleks, berunding dengan kelompok tentang tindakan yang harus diambil, atau menganalisis asumsi dan kualitas metode yang digunakan secara ilmiah dalam menguji suatu hipotesis (Helmawati, 2019, hlm. 103).

Pengertian Berpikir Kritis

Berdasarkan pengertian dari “berpikir” dan “kritis” yang telah diuraikan di atas, pengertian berpikir kritis atau  critical thinking  adalah proses aktivitas mental atau intelektual yang melibatkan interaksi secara kompleks meliputi aktivitas tanya-jawab, penalaran, dan pemecahan masalah untuk membuat keputusan atau memecahkan suatu masalah.

Pernyataan di atas sejalan dengan Nurhasanah, dkk (2020, hlm. 7) yang berpendapat bahwa berpikir kritis dapat diartikan sebagai proses yang terjadi pada alam pikir seseorang dalam membuat konsep, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi suatu informasi yang telah dikoleksi dan dihasilkan dari observasi, pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran yang mempengaruhi tindakan yang dilakukan.

Sementara itu, menurut Hermawati (2019, hlm. 91) berpikir kritis merupakan sebuah proses aktif dan cara berpikir secara teratur serta secara sistematis guna memahami informasi yang secara mendalam, sehingga kemudian membentuk sebuah keyakinan tentang kebenaran dari informasi yang didapatkan atau pendapat-pendapat yang disampaikan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis adalah suatu aktivitas mental atau intelektual yang dilakukan secara teratur dan sistematis yang melibatkan kesadaran dalam membuat konsep, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi suatu informasi mengenai kebenaran atau kesahihannya untuk menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan atau menyelesaikan persoalan.

Karakteristik Pemikir Kritis

Kita dapat mengenali seseorang yang berpikir kritis dengan memperhatikan karakteristik-karakteristik  tertentu dari berpikir kritis. Menurut Hasanudin (2017, hlm. 277-278) seorang pemikir kritis memiliki sejumlah karakteristik antara lain sebagai berikut.

  • Mengemukakan pertanyaan-pertanyaan dan masalah penting, merumuskan dengan jelas dan teliti.
  • Mengumpulkan dan menilai informasi-informasi yang relevan, dengan menggunakan gagasan abstrak untuk menafsirkannya dengan efektif.
  • Menarik kesimpulan dan solusi dengan alasan yang kuat, bukti yang kuat dan mengujinya dengan menggunakan kriteria dan standar yang relevan.
  • Berpikir terbuka dengan menggunakan berbagai alternatif sistem pemikiran, sembari mengenali, menilai, dan mencari hubungan-hubungan antara semua asumsi implikasi akibat-akibat praktis.
  • Mampu mengatasi kebingungan, mampu membedakan antara fakta, teori, opini, dan keyakinan.

Indikator Berpikir Kritis

Kita juga dapat mengenali seseorang yang berpikir kritis dengan memperhatikan indikator-indikator tertentu dari berpikir kritis. Facione (2015, hlm. 9-10) mengemukakan bahwa indikator kemampuan inti dalam berpikir kritis terdiri dari 6, yaitu Interpretasi ( Interpretation ). Analisis ( Analysis ), Evaluasi ( Evaluation ), Kesimpulan ( Inference ), Penjelasan ( Explanation ), dan Pengaturan diri ( Self – Regulation ). Berikut adalah penjelasan dari masing-masing indikator berpikir kritis.

  • Interpretasi Memahami dan mengekspresikan makna atau signifikansi dari berbagai macam pengalaman, situasi, data, kejadian-kejadian, penilaian, kebiasaan atau adat, kepercayaan-kepercayaan, aturan-aturan, prosedur-prosedur, atau kriteria.
  • Analisis Mengidentifikasi hubungan-hubungan inferensial yang diharapkan dan aktual di antara pertanyaan-pertanyaan, konsep-konsep, deskripsi-deskripsi, atau bentuk-bentuk representasi lainnya yang dimaksudkan untuk mengekspresikan kepercayaan-kepercayaan, penilaian, pengalaman-pengalaman, alasan-alasan, informasi, atau opini-opini.
  • Evaluasi Menaksir kredibilitas pertanyaan-pertanyaan atau representasi-representasi yang merupakan laporan-laporan atau deskripsi-deskripsi dari persepsi, pengalaman, situasi, penilaian, kepercayaan, atau opini seseorang, dan menaksir kekuatan logis dari hubungan-hubungan inferensial atau maksud di antara pertanyaan-pertanyaan, deskripsi-deskripsi, pertanyaan-pertanyaan, atau bentuk-bentuk representasi lainnya.
  • Kesimpulan Mengidentifikasi dan memperoleh unsur-unsur yang diperlukan untuk membuat kesimpulan-kesimpulan yang masuk akal, membuat dugaan-dugaan dan hipotesis mempertimbangkan informasi yang relevan dan menyimpulkan konsekuensi dari data, situasi-situasi, pertanyaan-pertanyaan, atau bentuk-bentuk representasi lainnya.
  • Penjelasan Menyatakan hasil atau alasan kemampuan membenarkan suatu alasan berdasarkan bukti, konsep metodologi, suatu kriteria tertentu dan pertimbangan yang masuk akal, dan kemampuan untuk mempresentasikan alasan seseorang berupa argumen yang meyakinkan.
  • Pengaturan diri Kesadaran untuk memonitor proses kognisi diri sendiri, elemen-elemen yang digunakan dalam proses berpikir dan hasil yang dikembangkan, khususnya dengan mengaplikasikan kemampuan dalam menganalisis kemampuan diri dalam mengambil kesimpulan dengan bentuk pertanyaan, konfirmasi, validasi, dan koreksi (Facione, 2015, hlm. 9-10).

Sementara itu, menurut Ennis (2015, hlm. 2) terdapat 12 indikator kemampuan berpikir kritis yang dirangkum dalam 5 tahapan sebagai berikut.

  • Klarifikasi dasar ( basic clarification ) Tahapan ini terbagi menjadi tiga indikator yaitu (1) merumuskan pertanyaan, (2) menganalisis argumen, dan (3) menanyakan dan menjawab pertanyaan.
  • Memberikan alasan untuk suatu keputusan ( the bases for the decision ) Tahapan ini terbagi menjadi dua indikator yaitu (1) menilai kredibilitas sumber informasi dan (2) melakukan observasi dan menilai laporan hasil observasi.
  • Menyimpulkan ( inference ) Tahapan ini terdiri atas tiga indikator (1) membuat deduksi dan menilai deduksi, (2) membuat induksi dan menilai induksi, (3) mengevaluasi.
  • Klarifikasi lebih lanjut (advanced clarification) Tahapan ini terbagi menjadi dua indikator yaitu (1) mendefinisikan dan menilai definisi dan (2) mengidentifikasi asumsi. 5. Dugaan dan keterpaduan ( supposition and integration ) Tahapan ini terbagi menjadi dua indikator (1) menduga, dan (2) memadukan.

Manfaat dan Tujuan Berpikir Kritis

Menurut Keynes (2008) tujuan dari berpikir kritis adalah mencoba mempertahankan posisi objketif. Ketika berpikir kritis, maka akan menimbang semua sisi dari semua argumen di mana mengevaluasi kekuatan dan kelemahan. Hal yang paling utama dari berpikir kritis ini adalah bagaimana argumen yang dikemukakan benar-benar objektif.

Sementara itu, manfaat berpikir kritis pada aspek performa akademis menurut Eliana Crespo (2012) yaitu, memahami argumen dan kepercayaan orang lain, mengevaluasi secara kritis argumen dan kepercayaan itu, mengembangkan dan mempertahankan argumen dan kepercayaan sendiri yang didukung dengan baik.  Selain membuat argumen, berpikir kritis sangatlah penting di dalam pendidikan berdasarkan beberapa pertimbangan di bawah ini.

  • Mengembangkan berpikir kritis di dalam pendidikan berarti kita memberikan penghargaan kepada peserta didik sebagai pribadi ( respect a person ). Hal ini memberikan perkembangan pribadi peserta didik sepenuhnya karena mereka merasa diberikan kesempatan dan dihormati akan hak-haknya dalam perkembangan pribadinya.
  • Berpikir kritis merupakan tujuan yang ideal di dalam pendidikan karena mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan kedewasaannya.
  • Perkembangan berpikir kritis dalam proses pendidikan merupakan suatu cita-cita tradisional seperti apa yang ingin dicapai melalui pelajaran ilmu-ilmu eksak dan kealaman serta mata pelajaran lainnya yang secara tradisional dianggap dapat mengembangkan berpikir kritis.
  • Berpikir kritis merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan di dalam kehidupan demokrasi. Demokrasi hanya dapat berkembang apabila warga negaranya dapat berpikir kritis di dalam masalah-masalah politik, sosial, dan ekonomi (Zakiah dan Lestari, 2019, hlm. 5-7).
  • Ennis R.H. (2015) Critical Thinking: A Streamlined Conception. In: Davies M., Barnett R. (eds) The Palgrave Handbook of Critical Thinking in Higher Education. Palgrave Macmillan, New York. https://doi.org/10.1057/9781137378057_2
  • Facione P. A. (2015). Critical Thinking: What it is and why it counts. Measured Reasons and the California Academic Press, Millbrae, CA.
  • Helmawati. (2019). Pembelajaran dan penilaian berbasis HOTS. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  • Nurhasanah, S., Arasti, A., Susanti, F. D., Rumperiai, M. G., & Hindun, I. (2020). Pengembangan Instrumen Penilaian Berpikir Kritis Siswa SMA pada Pembelajaran CBL. Prosiding Seminar Nasional V 2019Peran Pendidikan Dalam Konservasi Dan Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan, 347-353. Malang, Indonesia: Kota Tua.
  • Rahmawati, Nita Dewi. (2014). Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Heuristik Polya Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas VIIIC SMP Negeri 6 Yogyakarta. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Negeri Yogyakarta.
  • Zakiah, Linda & Lestari, Ika. (2019). Berpikir Kritis Dalam Konteks Pembelajaran. Bogor: Erzatama Karya Abadi.

Artikel Terkait

Gabung ke percakapan.

Alhamdulillah, dapat banyak pencerahan setelah membaca artikel ini, terima kasih khususnya kepada penulis artikel ini,

Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

Beritahu saya akan tindak lanjut komentar melalui surel.

Beritahu saya akan tulisan baru melalui surel.

Tinggalkan Komentar

16 Feb 2022

Critical thinking: membangun keterampilan berfikir dalam diri.

Artikel - FAS,

Artikel - FOB,

Artikel - FOE,

 alt=

Critical thinking biasanya harus dimiliki oleh seseorang yang sedang dalam proses mencari kerja dan berpikir kritis. Critical thinking adalah salah satu soft skill yang menjadi poin dalam rekrutmen karyawan ketika perusahaan membuka lowongan pekerjaan. Seiring perkembangan zaman, di era modern dengan percepatan informasi, menjadi kritis memang sangat diperlukan.

Berpikir secara kritis membuat seseorang mampu memilah informasi secara tepat dan tidak terjebak pada hal-hal yang merugikan. Kemampuan ini sangat diperlukan dalam dunia kerja, terutama saat menjalani pekerjaan di tempat bekerja nya. Pola pikir kritis tak hanya harus dilakukan oleh pemilik jabatan tinggi, tetapi semua orang memerlukannya dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Pengertian Critical Thinking

Perlu diketahui bahwa berpikir kritis adalah salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi atau bisa disebut High Order Thinking Skills (HOTS). Yakni suatu kemampuan berpikir secara logis dan rasional atas informasi yang diterima. Informasi atau kesimpulan yang diterima, seharusnya tidak serta merta diterima secara mentah-mentah.

Diperlukan proses berpikir dalam mengevaluasi dan menganalisis terkait kebenaran informasi atau kesimpulan yang didapat. Mengolah informasi yang didapat secara kritis menggunakan logika yang rasional guna menentukan fakta yang benar-benar dipercaya atau sebaliknya. Inilah yang dimaksud dengan apa itu critical thinking .

Critical thinking berbeda dengan argumentatif, biasanya hanya berwujud lemparan argumen dan berujung pada perdebatan panjang tanpa ujung. Critical thinking adalah artinya mengedepankan logika serta rasionalitas secara objektif, sehingga diperoleh kesimpulan yang membantu dalam proses pencarian keputusan dalam kondisi tertentu.

Baca juga : Mengenal Tipe Kepribadian Koleris, si Dominan dan Ambisius

Contoh Critical Thinking

Kemampuan berpikir kritis penting dimiliki, apalagi ketika seseorang berada dalam suatu masalah dan membutuhkan pemecahan dengan cepat dan tepat. Selain menjadi proses berpikir mendalam, kemampuan ini juga mencakup cara mengevaluasi diri dan membuat seseorang menjadi lebih mandiri, berikut beberapa contoh dari kemampuan berpikir kritis.

Observasi Masalah

Berpikir kritis memiliki manfaat utama yakni memudahkan seseorang untuk mengobservasi suatu masalah yang ada. Secara umum, kemampuan berpikir kritis tinggi membuat seseorang akan selalu rasional dan logis serta memiliki alasan yang jelas. Semua masalah tidak akan bisa ditemukan jawabannya apabila tidak ada observasi dari masalah tersebut dahulu.

Kemampuan Analisis Tinggi

Secara tak langsung kemampuan analisis yang dimiliki seseorang akan berkembang, kemampuan analisis mampu membantu menemukan ide-ide baru dalam melakukan evaluasi apabila terdapat kekurangan. Hal ini tentu sangat penting dan memberi manfaat ketika sedang berada dalam kondisi memaksa mereka berpikir kritis dan mengambil keputusan cepat.

Cepat Tanggap

Seseorang khususnya saat bekerja di era modern saat ini dituntut untuk lebih tanggap dalam segala hal. Mulai dari beradaptasi dengan lingkungan dan melaksanakan tugas yang merupakan pekerjaannya, jika seseorang memiliki kemampuan berpikir kritis yang baik maka hal ini akan sangat membantu.

Aspek Critical Thinking

Berpikir kritis bisa dilakukan dengan melihat penampilan dari beberapa perilaku selama seseorang tengah berada dalam keadaan berpikir kritis. Berpikir kritis dapat dilihat dari beberapa aspek, berikut ini aspek-aspek dalam c ritical thinking .

  • Relevance atau keterkaitan dari pernyataan yang dikemukakan.
  • Importance , merupakan penting tidaknya isu atau pokok-pokok pikiran yang dikemukakan.
  • Novelty , yakni kebaharuan dari isi pikiran, baik ketika membawa ide atau informasi maupun saat menerima adanya ide orang lain.
  • Outside material , merupakan pengalamannya sendiri atau bahan-bahan yang diterima dari perkuliahan atau reference.
  • Ambiguity Clarified , menjelaskan informasi lebih lanjut apabila merasa ada ketidakjelasan.

Critical Thinking dalam Pembelajaran

Menjadi salah satu kelemahan dalam sistem pendidikan di Indonesia, yakni kurangnya dilatih dalam hal berpikir kritis alias critical thinking . Hal ini terlihat jelas dalam kehidupan bermasyarakat, sangat mudah sekali ter provokasi dari berita-berita hoax dan malas dalam melakukan cek kebenaran dari pemberitaan atau informasi tersebut.

Critical thinking skills bukanlah hal yang mudah untuk dipelajari namun juga membutuhkan latihan-latihan yang dasarnya harus dimulai sejak memasuki usia sekolah. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melatih cara berpikir kritis dalam sebuah pembelajaran, khususnya di sekolah.

  • Mulai dengan pertanyaan.
  • Buat sumber referensi.
  • Menciptakan negara.
  • Gunakan informasi yang tepat.
  • Buat kelompok.
  • Penyelesaian masalah.
  • Bicara menggunakan sketsa.
  • Ubah konsep berpikir.

Critical Thinking dalam Pekerjaan

Dalam dunia kerja, critical thinking adalah termasuk dalam suatu keterampilan non teknis alias soft skill . Pekerja dapat melatih diri membangun serta meningkatkan skill tersebut, berikut ini terdapat beberapa cara meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam pekerjaan.

  • Banyak bertanya.
  • Identifikasi terhadap relevansi atau gagasan.
  • Terbuka pada kemungkinan.

Demikian pembahasan mengenai pengertian critical thinking , contoh dan aspeknya yang bisa diterapkan untuk kehidupan sehari-hari. Di Sampoerna University bukan sekedar belajar tentang hard skill, namun juga soft skill termasuk analytical dan critical thinking.

Dengan metode pembelajaran yang melatih keterampilan, Sampoerna University percaya bahwa dapat memberikan ilmu dan pengalaman terbaik dalam mencerdaskan bangsa. Yuk dapatkan info lebih lanjut tentang cara mendaftar , kunjungan kampus hingga beasiswa di Sampoerna University dengan klik link yang tertera.

Referensi: Codemi.co.id – Membangun Keterampilan Berpikir Critical Thinking

Recent Post

Featured Image

Aplikasi Pembelajaran Imersif dalam Dunia Akademik

Featured Image

Kontribusi R&D Scorpio Electric pada Revolusi Motor Listrik

Featured Image

Software Engineering, Ngapain aja Sih? Yuk, Cari Tahu!

Share This Article

Recent More

Aplikasi Pembelajaran Imersif dalam Dunia Akademik

Mar, 18 2024

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, dunia pendidikan mengalami transformasi signifikan. Revolusi digital...

Kontribusi R&D Scorpio Electric pada Revolusi Motor Listrik

Mar, 17 2024

Halo teman-teman yang inspiratif! Kita bertemu di era teknologi yang semakin berkembang, di mana...

di artikel kali ini, kita akan mengupas tuntas kegiatan sehari-hari software engineer dan mengapa profesi ini bisa jadi pilihan karir yang seru dan menantang.

Mar, 16 2024

Hai, Sobat Kampus! Pernah nggak sih kalian bertanya-tanya, "Software engineering itu ngapain aja sih?"...

Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, Cara Membentuk, dan Contohnya

Accidentally learning SEO, and want to learn more about Google algorithm, optimization and still trying to see another magic from content.

H1_critical_thinking_adalah.jpg

Kamu pasti sudah tidak asing dengan istilah critical thinking . Sebuah pola pikir yang banyak direkomendasikan untuk diasah ketika kamu akan bekerja atau menempuh pendidikan. Namun, tahukah kamu apa arti critical thinking sebenarnya? Apakah hanya sekedar berpikir kritis saja dan apakah bedanya dengan analytical thinking ? 

Nah , agar kamu lebih jelas dalam kedua pola pikir tersebut, pastikan kamu membaca artikel ini hingga selesai, ya. Akan dijelaskan mengenai pengertian hingga apa saja contoh critical thinking yang bisa kamu kenali. Selamat membaca!

Apa itu critical thinking ?

critical thinking skill adalah

Arti critical thinking adalah berpikir kritis di bahasa Indonesia. Secara mendetail, critical thinking artinya sebuah kemampuan berpikir secara rasional, menghubungkan antara ide dengan pemikiran logis sehingga menghasilkan keputusan terbaik. Pola pikir ini tidak hanya berfokus pada satu pemikiran saja.

Seseorang yang memiliki pola pikir satu ini akan mempertanyakan berbagai macam kemungkinan yang terjadi sehingga menimbulkan solusi-solusi baru. Secara tidak langsung, critical thinking memungkinkan kamu melakukan identifikasi, berargumen, dan menyelesaikan masalah sekaligus.

Baca juga: Mengenal Design Thinking: 4 Elemen dan Cara Mengaplikasikan

Bedanya critical thinking dengan analytical thinking

critical thinking skill adalah

Selain berpikir kritis, ada juga istilah analytical thinking . Meski kebanyakan orang menganggap keduanya merupakan hal yang sama, namun ternyata kedua pola pikir ini memiliki sisi yang berbeda. Perbedaan critical thinking dan analytical thinking yang paling dasar adalah tujuan dari masing-masing pola pikir.

Critical thinking adalah pola pikir yang digunakan untuk meyakinkan apakah sebuah keputusan telah sesuai dan rasional. Pola pikir ini akan membuka kemungkinan-kemungkinan lain sehingga akan lebih selektif dalam mencermati sebuah keputusan. Sedangkan analytical thinking adalah pola pikir yang menganalisis sebuah fakta hingga mendetail. Pemikiran ini akan meneliti lebih jauh mengenai satu keputusan saja, misalnya dengan mempertimbangkan baik dan buruknya sebuah keputusan tanpa mengeksplor keputusan lain.

Baca juga:  6 Contoh analytical skills dan cara meningkatkannya

Manfaat critical thinking

critical thinking skill adalah

Critical thinking memiliki beberapa manfaat bagi individu yang memilikinya maupun perusahaan yang memiliki karyawan dengan kompetensi ini. Simak selengkapnya berikut ini.

  • Menggali berbagai kemungkinan untuk mendapatkan hal terbaik
  • Meningkatkan kreativitas tiap individu
  • Keputusan yang ditentukan punya alasan yang sagat kuat
  • Keputusan yang tepat akan membawa perkembangan yang baik bagi perusahaan
  • Menekan kemungkinan buruk yang terjadi karena sudah dipertimbangkan secara matang
  • Dapat menyelesaikan masalah yang kompleks dengan keputusan yang singkat

Baca juga: Computational Thinking: Pengertian, 4 Landasan, Manfaat, dan Contohnya

Cara membentuk critical thinking

critical thinking skill adalah

Melihat bagaimana pola pikir ini bisa membawa manfaat bagi tiap individu maupun lingkup secara besar, tidak ada salahnya kamu mencoba membentuk critical thinking mulai sekarang. Bagaimana caranya? Cek beberapa tahap berikut ini, yuk !

1. Analisis 5W + 1H

Ketika kamu mendapatkan sebuah kasus atau fakta, coba telaah pernyataan tersebut dengan 5W + 1H, yang terdiri dari what , why , when , who , where , dan how . Misalkan ada sebuah perusahaan yang akan melakukan ekspansi ke sebuah daerah, dan ditentukanlah daerah A. Nah , kamu bisa jabarkan topik tersebut menjadi seperti ini: 

  • Who (Siapa). Siapa yang memberikan ide tersebut? Siapa yang akan bertanggung jawab terhadap project ini?
  • When (Kapan). Kapan ekspansi akan dilakukan? Apakah momennya tepat atau tidak?
  • Where (Dimana). Dimana letak kantor cabang akan dibangun? Apakah sudah strategis? 
  • Why (Mengapa). Mengapa tempat dan momen tersebut harus dipilih untuk ekspansi? 
  • What (Apa). Apa tantangan yang akan dihadapi? Misal lokasi tersebut rawan banjir, dan lain-lain. Apakah bisa digunakan untuk berkembang dalam jangka panjang?
  • How (Bagaimana). Bagaimana cara mengatasi tantangan yang ada di tempat tersebut? Bagaimana cara mengembangkan kantor cabang dalam jangka pendek?

2. Buka kesempatan untuk menerima pemikiran lain

Terkadang setiap orang punya ide atau pendapat yang berbeda dengan keputusan yang ada. Coba beri ruang untuk menyampaikan ide dan pendapat dari orang lain. Agar lebih efisien, tentukan batas waktu kapan keputusan harus segera didapatkan sehingga orang-orang yang berada di tim kamu akan lebih kritis untuk segera mengumpulkan idenya.

3. Coba identifikasi argumen yang berbeda denganmu

Dari ide yang telah terkumpul, tidak semua bisa digunakan. Pilih beberapa ide yang berbeda serta paling memungkinkan untuk dipertimbangkan. Kemudian identifikasi menggunakan cara yang sama atau mintalah timmu untuk menjelaskan mengapa mengutarakan ide tersebut.

4. Kenali kelebihan dan kekurangan tiap keputusan

Setiap keputusan tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya. Maka, jangan lupa untuk menimbang apa kelebihan dan kekurangan yang akan didapatkan jika menggunakan keputusan tersebut. Semakin mendetail kamu bisa menghitung kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, maka akan semakin baik. Namun pastikan masih dalam satu pembahasan yang sama, ya.

5. Berikan pendapat dan fakta yang mendukung

Untuk menguatkan sebuah keputusan, cobalah untuk memberi pendapat serta fakta yang mendukung. Mungkin jika strategi tersebut sudah pernah dilakukan, carilah data pendukung di internet berupa berita atau kumpulan statistik yang berkaitan dengan permasalahan yang kamu bahas.

Baca juga: 12 Cara berpikir positif di tempat kerja yang penting untuk diterapkan

Nah , sekarang kamu sudah memahami arti hingga perbedaan critical thinking dengan analytical thinking . Dengan pola pikir ini, kamu bisa lebih terbuka dalam menerima pendapat dan lebih kritis dengan perkembangan yang bisa memajukan bisnis kamu. Selain itu, critical thinking juga akan meningkatkan value kamu sebagai individu.

Kalau kamu ingin mendapatkan informasi serupa yang menarik, baca artikel lainnya di EKRUT Media atau tonton video menarik yang ada di YouTube official EKRUT. Dan, jika kamu sedang mencari informasi lowongan kerja di perusahaan atau startup ternama di Indonesia, klik sign up di EKRUT sekarang juga!

critical thinking skill adalah

  • skillsyouneed.com
  • phylosophy.hku.hk

whatsapp

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

Artikel terkait.

H1.jpg

5 Contoh Biografi Diri Sendiri untuk Peluang dan Perkembangan Karier

Alvina Vivian

H1_1._Cara_Menulis_Artikel_yang_Baik_Untuk_Pemula.jpg

10 Cara Menulis Artikel yang Baik dan Benar untuk Pemula

Anisa Sekarningrum

ucapan_perpisahan_kerja_-_EKRUT.jpg

Tips Menyampaikan Kata-kata Perpisahan Kerja yang Berkesan beserta Contohnya

Maria Tri Handayani

Ekrut Signup Banner

New Logo MyRobin

  • Beranda   ›   Untuk Pekerja

Critical Thinking Adalah Kemampuan Penting yang Wajib Dimiliki Pekerja

  • Habib Hidayat
  • Agustus 23, 2022

Kemampuan Critical thinking

Critical thinking sering jadi syarat dalam proses perekrutan. Ini membuktikan betapa pentingnya memiliki kemampuan berpikir kritis di lingkungan kerja. 

Kemampuan berpikir kritis diartikan sebagai proses menganalisis informasi dan fakta yang ada untuk memahami masalah secara menyeluruh. 

Nah, bagi Anda yang belum familiar dengan apa itu critical thinking dan bagaimana cara mengembangkannya, wajib simak pembahasan dalam artikel kali ini.   

Apa itu Critical thinking ?

Critical thinking adalah kemampuan menganalisis informasi yang didapat untuk memahami dan menyimpulkan masalah secara rasional. 

Bisa dikatakan seorang yang memiliki kemampuan berpikir kritis, tidak akan mencerna informasi secara mentah-mentah dari orang lain. 

Sementara definisi critical thinking menurut para ahli Beyer (1985) adalah kemampuan menentukan kredibilitas suatu sumber, membedakan antara yang relevan dari yang tidak, membedakan fakta dari penilaian, mengidentifikasi, dan mengevaluasi asumsi yang tidak terucapkan, mengidentifikasi bias, sudut pandang, serta mengevaluasi  bukti yang ditawarkan untuk mendukung pengakuan. 

Hal ini pun juga didukung oleh pernyataan Ennis (1962), berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pada pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan. 

Intinya critical thinking skill adalah kemampuan untuk mencerna dan mengevaluasi informasi, fakta, serta bukti yang ada untuk menyimpulkan sebuah topik atau permasalahan.

Seberapa penting critical thinking 

Critical thinking skill adalah keahlian yang melekat pada diri seseorang alias soft skill dan umum jadi syarat melamar pekerjaan. 

Seseorang dengan kemampuan berpikir kritis mampu mengidentifikasi informasi, menyimpulkan, dan mengambil keputusan dalam upaya menyelesaikan masalah. Pelajari lebih lanjut tentang Pentingnya Kemampuan Problem Solving dalam Pekerjaan .

Oleh sebab itu, banyak perusahaan mencari kandidat dengan keterampilan ini karena dinilai tanggap dan mampu menyelesaikan konflik secara cepat dan efektif. 

Orang yang berpikir kritis mampu menghubungkan ide, mengidentifikasi argumen, menemukan kesalahan dan memecahkan masalah. 

Selain mengoleksi informasi, mereka juga cakap dalam menyimpulkan fakta dan menentukan hasil, sehingga bisa jadi bahan refleksi diri. 

Penerapan critical thinking di lingkungan kerja turut berdampak pada peningkatan performa tim, mendorong kreativitas, hingga membantu penyelesaian konflik antar karyawan.

Dalam berpikir kritis sendiri terdiri dari 5 aspek yaitu relevansi, importance, novelty, outside material , dan ambiguity clarified.  

Manfaat memiliki critical thinking skill 

Tujuan critical thinking adalah membantu memahami informasi dengan logis dan rasional. Bagi seorang karyawan kemampuan ini membantu dalam pengambilan keputusan. 

Di samping itu, makin banyak peluang terbuka bagi Anda, menempati beberapa posisi yang membutuhkan keahlian analitis, kreatif, dan problem solving . 

Beberapa profesi juga menuntut kemampuan berpikir kritis diantaranya hukum, tenaga pengajar, strategist, planner , scientist hingga manajer. 

Manfaat lainnya jika Anda mengembangkan kemampuan berpikir kritis, logis, dan rasional yaitu sebagai berikut. 

1. Open minded

Orang dengan skill critical thinking yang mumpuni cenderung open minded dan bisa melihat isu dari berbagai perspektif. 

Ini karena mereka terbiasa menerima banyak informasi untuk menemukan solusi atas masalah yang ada. 

Apabila Anda sudah mempunyai wawasan yang luas dan tetap bersikap objektif, maka Anda mudah mengidentifikasi informasi, fakta, dan bukti baru. 

2. Meminimalkan kesalahan persepsi

Kesalahan persepsi di lingkungan kerja bisa menimbulkan konflik antar karyawan. Melalui pengembangan critical thinking skill yang baik Anda bisa menghindari hal ini. 

Pemikiran kritis membantu Anda menjabarkan pendapat orang lain dan tidak menerima informasi secara mentah-mentah. 

Ketika Anda menemukan kekeliruan atas opini tersebut, Anda dapat membantu menemukan faktanya, sehingga meminimalkan kesalahan persepsi.

3. Mudah menyelesaikan konflik

Apa itu critical thinking sudah Anda ketahui kini giliran manfaatnya . Salah satu keuntungan memiliki kemampuan berpikir kritis yaitu mudah menyelesaikan konflik. 

Ini karena Anda akan memvalidasi informasi, fakta, dan bukti yang tersedia sebelum menarik kesimpulan dan mengambil keputusan. 

Setelah mengetahui fakta-fakta yang ada, Anda lebih mudah menarik benang merah dari permasalahan yang sedang Anda alami. 

4. Meningkatkan kemampuan diri dan komunikasi

Lewat kemampuan berpikir kritis Anda dapat mengkomunikasikan ide-ide dengan sistematis dan informatif. Alhasil, orang lain lebih mudah memahaminya. 

Critical thinking pun berguna dalam memudahkan Anda menilai kemampuan diri saat menganalisis isu atau permasalahan. 

Dalam prosesnya, Anda akan menemukan berbagai informasi yang belum pernah Anda temukan, sehingga menambah pemahaman dan menantang diri untuk bisa menyelesaikannya. 

5. Tidak mudah diperdaya

Berbagai rumor bisa saja muncul di lingkungan kerja, bisa menyangkut kebijakan atasan hingga isu tentang rekan kerja.  

Seseorang yang terbiasa berpikir kritis tidak gampang terperdaya dan tertipu oleh informasi yang rekannya bagikan begitu saja tanpa adanya analisis. 

Informasi yang mereka dapat akan dianalisis lebih dulu untuk melihat apakah fakta yang ada logis dan rasional.

6. Lebih bisa diandalkan

Percayalah ketika Anda mengembangkan soft skill ini, Anda cenderung mudah mengatasi persoalan dan bisa diandalkan untuk menangani masalah yang membutuhkan pemikiran cepat, rasional, dan efektif. 

Proses Kemampuan berpikir kritis

Critical thinking dalam pembelajaran umumnya meliputi kegiatan pengumpulan informasi, mengajukan pertanyaan, dan menganalisis data yang mungkin jadi solusi. 

Hal-hal yang termasuk dalam critical thinking yakni pengamatan, analisis, inferensi, komunikasi, dan pemecahan masalah. Penjelasan lengkapnya terangkum di bawah ini. 

1. Observasi

Keahlian mengamati dan peka terhadap lingkungan sekitar serta isu yang sedang terjadi termasuk critical thinking . 

Orang yang cakap dalam hal observasi cenderung cepat mengidentifikasi masalah baru, memprediksi mengapa hal tersebut terjadi, dan kapan suatu isu berakhir berdasarkan pengalaman menganalisis mereka. 

2. Analisis

Analytical thinking penting untuk mengetahui lebih dalam masalah yang telah Anda identifikasi. 

Umumnya evaluasi memerlukan fakta, data, dan informasi terkait masalah tersebut. Proses ini dilakukan untuk pengumpulan informasi dan mengevaluasi data secara objective . 

Pengumpulan data-data bisa dengan mengajukan pertanyaan yang relevan dengan suatu isu untuk memastikan keakuratannya dan menilai temuan objektif.

3. Inferensi

Keterampilan berikutnya menyangkut proses menyimpulkan masalah yang sudah Anda identifikasi dan analisis informasinya. Pada saat menarik kesimpulan, kemungkinan Anda akan disajikan dengan informasi terbatas. 

4. Komunikasi

Contoh critical thinking dalam pembelajaran adalah keterampilan komunikasi untuk menjelaskan masalah dan solusinya pada tim yang terlibat. 

Keahlian komunikasi yang mumpuni memudahkan penyampaian ide dan meminimalisir kesalahan persepsi terkait solusi dari suatu isu. 

5. Problem solving

Contoh critical thinking adalah pemecahan masalah memerlukan kemampuan berpikir kritis. Identifikasi dan analisis masalah sudah selesai, berikutnya menjalankan solusi Anda. 

Pengimplementasian ini berfungsi untuk mengetahui apakah solusi tersebut sudah tepat atau belum serta mencari alternatif yang dapat Anda lakukan.

Cara mengembangkan kemampuan critical thinking

Ada banyak critical thinking method yang dapat Anda terapkan untuk mengembangkan keahlian berpikir kritis di lingkungan kerja. 

Salah satu cara membangun critical thinking yaitu aktif bertanya, mengumpulkan informasi untuk memperkuat gagasan Anda, dan terlibat dalam diskusi untuk melatih problem solving . 

Walaupun berpikir kritis kerap dianggap sebagai sesuatu yang menyulitkan. Nyatanya softskill ini dapat dilatih, melalui langkah-langkah sebagai berikut. 

1. Mengidentifikasi masalah 

Langkah pertama mengembangkan keahlian berpikir kritis yaitu mengidentifikasi isu yang beredar atau masalah yang Anda alami. 

Uraikan masalah sespesifik mungkin dan ajukan pertanyaan dasar untuk membentuk hipotesis. Sebagai contoh mengapa masalah ini muncul dan adakah konsekuensi jika tidak ada upaya untuk menyelesaikannya. 

2. Mengumpulkan informasi

Pengumpulan informasi memerlukan skill analisis, dari masalah yang ada kemudian Anda bedah untuk mencari fakta dan solusi yang mungkin menjadi jawabannya.

Anda perlu kesabaran ekstra untuk menggali fakta dan bukti faktual lebih dalam. Salah satu cara mengumpulkan informasi bisa dengan mengajukan pertanyaan relevan. 

3. Mengevaluasi bukti

Sebelum mengambil kesimpulan, ada baiknya Anda mengevaluasi lebih dulu apakah informasi dan data yang didapat sudah akurat atau belum. 

Tujuannya agar pengambilan keputusan bisa berdampak positif bagi jangka panjang. Oleh karena itu sumber informasi harus kredibel dan bukan berupa opini.

4. Menetapkan solusi

Langkah terakhir adalah menetapkan solusi berdasarkan fakta-fakta yang sudah Anda analisis. Umumnya, seseorang menyediakan alternatif lain untuk menyelesaikan masalah dan memantau hasil implementasi rencana.

Ciri orang yang berpikir kritis

Pernahkah Anda bertemu dengan rekan kerja yang mahir dalam hal berpikir kritis? Ciri orang yang punya critical thinking skill yakni: 

  • Selalu penasaran dengan masalah dan isu yang ada di diskusi maupun perusahaan.
  • Seorang pendengar yang baik.
  • Cenderung kreatif dalam menciptakan solusi.
  • Bersikap objective melihat isu ataupun masalah.
  • Mampu mengidentifikasi bias.
  • Percaya diri dan punya empati tinggi.
  • Mampu mengumpulkan informasi yang relevan dengan masalah.
  • Berpikiran terbuka.
  • Berpikir kreatif dan andal dalam komunikasi.

Jadi, kemampuan critical thinking ini sangat berpengaruh pada kepribadian dan karier Anda. Oleh karena itu cobalah untuk menerapkan langkah pengembangan di atas untuk meningkatkan kemampuan berpikiran kritis.  Apabila Anda telah menguasai kemampuan berpikir kritis, makin percaya diri apply lamaran. Nah, jika Anda sedang mencari pekerjaan kunjungi app.myrobin.id untuk temukan lowongan pekerjaan dari beberapa perusahaan ternama di Indonesia. Lamar sekarang!

Peluang bekerja di perusahaan ternama

Membangun jaringan karir, mengembangkan skill, serta dapatkan berbagai kemudahan dan manfaat lainnya

Cara Membuat Content Brief Social Media Marketing yang Efektif

Dalam era digital, konten media sosial merupakan kunci kesuksesan pemasaran

Ingin Menjadi Chef of Pantry yang Baik? Ikuti Cara dan Tips-nya

Apa itu Pantry Chef (Garde Manger)?  Pantry Chef, yang juga

Cara Menggambarkan Pengalaman Kerja di Resume serta Contohnya

pentingnya menggambarkan pengalaman kerja di resume anda, tips untuk membantu anda menunjukkan pengalaman anda yang relevan dan bagaimana menggunakan metode STAR

Hindari 10 Kesalahan Dalam Membuat CV Berikut Ini

Hindari kesalahan dalam membuat CV berikut ini, ketika memulai membuat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

Cepat kerja, banyak untungnya pula!

Tripven

Home » Pembelajaran » Critical Thinking

Critical Thinking

Januari 21, 2021 9 min read

Critical Thinking Adalah

Keterampilan berpikir kritis atau critical thinking merupakan alat atau instrumen yang dipakai manusia agar mereka terlindungi dari dari informasi yang menyesatkan sekaligus menjadi pegangan dalam mengambil keputusan.

Untuk lebih tahu mengenai apa itu critical thinking , berikut pemaparannya.

Berpikir kritis atau sering disebut critical thinking adalah keahlian yang digunakan untuk menyelesaikan, menilai dan melakukan keputusan logis, objektif, berlandaskan data yang diperoleh dan diolah untuk dievaluasi secara sistematis.

Berpikir kritis atau critical thinking adalah keahlian berpikir secara sistematis, logis dan objektif dalam menilai sesuatu atau dalam membuat sebuah keputusan.

Bila diartikan secara jelas pengertian dari berpikir kritis critical thinking adalah alat untuk menganalisis, merekonstruksi dan menganalisis secara logis, objektif, rasional, jelas dan independen.

Berpikir kritis tidak ada kaitanya dengan menyangkal, justru dengan berpikir kritis, individu didorong untuk terbuka dengan setiap kemungkinan dan setiap pandangan.

Karena berpikir kritis menuntut individu untuk selalu reflektif dimana individu harus menguji setiap argumen, sikap dan tindakan yang diperbuat.

Ciri Karakter

Terdapat ciri atau karakter seseorang adalah pengguna critical thinking,  di antaranya adalah mempunyai ketekunan, kreativitas, independen, argumentatif, rasa ingin tahu yang tinggi dan memandang permasalahan secara objektif.

Sementara itu berdasarkan pemaparan Wade terdapat karakter pemikir kritis, di antaranya adalah:

  • Mau memikirkan berbagai sudut pandang atau tafsiran dari setiap individu yang berbeda.
  • Lebih mengutamakan peritmbangan akal daripada emosional.
  • Mampu menganalisis suatu masalah yang bias, dari sebuah opini atau pendapat.
  • Informasi yang didapat akan diuji kebenarannya.
  • Ketika membuat sesuatu, pemikir kritis mampu menentukan batasan masalah ( ruang lingkup ).
  • Terbuka dengan ambiguitas.
  • Penyederhanan yang sangat berlebihan cenderung dihindari.
  • Bisa membuat pertanyaan yang sesuai.

Bila suatu individu terbiasa dengan berpikir kritis maka saat mereka mendapati sebuah masalah, mereka akan mencari data yang relevan, mengimplementasikan daya pikir logika, melihat perspektif alternatif, memberi pertanyaan yang esensial, memberikan alasan yang masuk akal, menganalisis setiap asumsi dan mampu memikirkan solusi alternatif bila ada kesempatan untuk menyelesaikan masalah yang ada.

Kompetensi Kritis

Ini juga termasuk dalam ciri atau karakter orang yang berpikir kritis. Berikut merupakan kualifikasi orang yang cenderung berpikir kritis:

  • Menggunakan fakta-fakta secara tepat dan jujur
  • Mengorganisasikan pikiran dan menggunakannya dengan jelas, logis atau masuk akal
  • Membedakan antara kesimpulan yang didasarkan pada logika yang valid dengan logika yang tidak valid
  • Mengidentifikasi kecukupan data
  • Menyangkal suatu argumen yang tidak relevan dan menyampaikan argumen yang relevan.
  • Mempertanyakan suatu pandangan dan mempertanyakan implikasi dari suatu pandangan.
  • Menyadari bahwa fakta dan pemahaman seseorang selalu terbatas
  • Mengenali kemungkinan keliru dari suatu pendapat dan kemungkinan bias dalam pendapat.

Manfaat Critical Thinking

Pada pembelajaran dan kehidupan, critical thinking sangat diperlukan agar setiap langkah yang dijalani bisa lebih efektif, terutama saat mengambil keputusan. Berikut beberapa manfaat dari berpikir kritis:

Aset Berharga

Keahlian berpikir kritis merupakan tabungan yang sangat berharga karena keahlian ini adalah pondasi dari segala hal mulai dari pekerjaan hingga kehidupan sehari-hari. Keterampilan ini sangat berguna untuk segala zaman karena memiliki karakter yang dinamis.

Bahkan 2000 tahun yang lalu filosof Yunani sudah menyarankan untuk berpikir kritis. Apalagi untuk dunia modern saat ini critical thinking mempunyai peranan yang signifikan pada bidang seperti pendidikan, teknologi, hukum, keuangan dan manajemen.

Tidak Mudah Tertipu

Berpikir kritis membuat seseorang bisa memiliki alasan yang rasional dan logis dalam memandang dan menetapkan sebuah keputusan, sehingga setiap data, asumsi, opini akan dianalisis sedalam dan seluas mungkin. Hal tersebutlah yang membuat pengguna critical thinking akan susah untuk ditipu.

Maka dari itu pemikir kritis cenderung akan lebih mudah dan mengenali berita yang tidak benar atau hoax .

Critical Thinking untuk Mempercepat Adaptasi

Percepatan yang ada di dunia mulai dari informasi dan teknologi membuat setiap manusia berpacu untuk mengembangkan kemampuan agar bisa bersaing.

Namun bila seseorang memiliki keterampilan berpikir seperti critical thinking maka setiap pekerjaan mampu dihadapi dengan mudah.

Karena dengan berpikir kritis, seseorang akan lebih mudah dalam beradaptasi. Selain itu karena karakternya yang reflektif dan analisis, maka individu yang berpikir kritis akan cenderung memiliki inisiatif untuk melakukan sesuatu tanpa diperintah.

 Kreativitas

Kegunaan lain dari berpikir kritis adalah individu mampu menumbuhkan kreativitas. Ini dikarenakan berpikir kritis membuat seseorang akan mempertimbangkan sudut pandang alternatif dan tidak fanatik terhadap sudut pandangnya sendiri (pikirannya sendiri).

Cara Berpikir Kritis

Setelah penjabaran yang ada, ini adalah cara berpikir kritis ( critical thinking ). Berikut langkahnya:

Kenali Masalah yang Ada , Caranya adalah dengan mengobservasi setiap masalah yang ada. Seringkali masalah tersebut muncul karena ada beberapa aspek, di antaranya adalah aspek lingkungan, sahabat, realitas, dan psikologis.

Tentukan Skala Prioritasnya , Setelah mengetahui masalah maka tentukan mana yang paling diutamakan untuk diselesaikan.

Himpun Informasi , Bila prioritas telah tercapai maka sesi berikutnya adalah menghimpun data dan selanjutnya menganalisanya. Dalam memperoleh informasi usahakan untuk menggali secara dalam dan luas. Jika perlu temukan informasi pada setiap sudut pemikiran yang bertentangan (alternatif) dengan informasi yang telah didapat.

Kenali Persepsi yang Muncul , Dalam menerima informasi usahakan untuk selektif. Pada bagian ini individu harus jeli dalam mengenali sebuah  persepsi, apakah persepsi tersebut mendukung sebuah informasi atau menyangkal, usahakan untuk mengenali dengan benar.

Analisa Setiap Data , Usahakan temukan data yang terpercaya dan bertanggung jawab, sehingga proses lain bisa lebih maksimal.

Pengambilan Keputusan, setelah beberapa langkah telah selesai terlewati. Maka saatnya untuk pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah individu harus berlaku cermat agar keputusan bisa tepat sasaran.

Menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran dalam berpikir kritis merupakan hal yang paling dibutuhkan di dunia pendidikan saat ini. Critical thinking atau berpikir kritis merupakan hal yang bisa diberikan dari pengajar ke pelajar dalam rangka untuk penghargaan pribadi.

Rekomendasi Konten Mengenai Critical Thinking

Ngaji Filsafat 290 : Berpikir Kritis Apa Itu “berpikir kritis”? Kenapa penting? Belajar Berpikir Kritis

' src=

  • Pembelajaran

Bagaimana Teknik Pembelajaran Dapat Digunakan untuk Merancang Gaya Rambut…

' src=

Experiential Learning

Model pembelajaran kolaboratif, tinggalkan balasan batalkan balasan.

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

critical thinking skill adalah

Keterampilan Berpikir Kritis: Kenapa Penting Bagi Generasi Muda?

Kemampuan berpikir kritis penting bagi generasi muda, karena bisa membantu seseorang untuk menyaring atau menyeleksi berbagai informasi yang beredar.

Sadar akan pentingnya berpikir kritis, Ingatan Gajah didukung oleh BPTI Kemdikbud Ristek RI menggelar kompetisi tahunan yang bertajuk 3rd Critical Thinking Championship (CTC) 2023 pada tanggal 13 Agustus 2023 di Aula Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Kemendikbud Ristek RI, Jalan Gardu, Srengseng Sawah, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Keseluruhan kompetisi ini diikuti oleh 44 sekolah yang berasal dari 20 kota berbeda di Indonesia dan kemudian di seleksi hingga tersisa 34 sekolah yang berasal dari 10 kota di Indonesia.

CTC memiliki beberapa tahapan yang dimulai dari workshop pelatihan critical thinking sebanyak 3x yang diisi oleh berbagai narasumber seperti Yudi Lesmana selaku Direktur Indonesia Intelektual Akademi, Natali Ardianto selaku salah satu founder Tiket.com, dan Dr. Cashtry Meher,. M.Kes, M.Ked(KK),. Sp.KK,. FIHFAA selaku public health doctor.

Tahapan berikutnya adalah babak penyisihan dimana peserta akan diuji dengan sebanyak 50 pertanyaan berbentuk pilihan ganda terkait Categorizing, Pattern Analysis, Comparing, Ordering in Term of Size and Time, Analyzing Relationship, High Order Thinking Skills (HOTS).

Kemudian peserta melanjutkan ke babak semifinal dengan memilih isu topik yaitu food waste, water pollution, dan stunting.

Kemudian 5 peserta terbaik dari masing-masing kelompok umur 11-14 tahun dan 15-18 tahun maju ke babak Final untuk mempresentasikan topik yang telah dipilihnya dan melakukan sesi diskusi bersama panelis yang telah berpengalaman di bidangnya.

Kompetisi Critical Thinking Championship sudah diadakan sejak tahun 2021 dan di tahun ketiga ini terdapat kategori baru yaitu kategori berkelompok dimana para peserta membuat project prototype untuk pilihan topik food waste, water pollution, atau stunting dalam kelompok yang berisi 3-7 orang.

Pada tahun ini terbentuk total 10 kelompok yang mengikuti babak Grand Final dengan total peserta sebanyak 40 orang.

"Perasaan kita senang banget, karena kita gak menyangka bisa mendapat Juara 1. Kita udah berusaha berhari-hari, tapi Alhamdulillah emang rezeki kita dapat dan senang banget bisa jadi Juara 1. Jadi kita itu risetnya benar-benar banyak banget, terus develop ide-ide prototypenya banyak ya, tapi banyak yang di scrap dan ini yang menurut kita itu sempurna," Ucap perwakilan kelompok 9 yaitu Muhammad Ritzy, 18 tahun & Sean Gaudi C, 16 tahun.

Mereka menambahkan," Benar, kita juga awalnya ada sedikit kepasifan juga diantara anggota kita, setelah kita berusaha dan menemukan solusinya pada akhirnya kita berhasil buat prototype yang benar. Temanku juga bantu buat siapin barang untuk bikin prototypenya. Pokoknya mulai dari materil maupun ide-ide itu juga dari dukungan orang tua banyak banget."

Kelompok 9 ini berhasil menjuarai kompetisi ini karena project prototypenya yang orisinil dan mudah diduplikasi bernama Ecopet Bites.

Project ini berhasil mengubah food waste menjadi makanan kucing dimana berdasarkan penelitian mereka, lebih dari 50 persen masyarakat Indonesia memiliki hewan peliharaan salah satunya kucing.

Saat makanan sisa dirumah sudah tidak ada yang mengonsumsinya lagi, maka user dapat mengubahnya dengan metode Ecopet Bites agar makanan ini disukai oleh hewan peliharaan.

Salah satu panelis, yaitu Dr. Soepriyatna dalam kegiatan lomba CTC menuturkan, “Saya sangat amaze bahwa anak-anak dari umur yang sangat muda bahkan ada yang masih 12 tahun sudah bisa memberikan pendapatnya dan argumennya secara kritis dilengkapi data-data di depan panggung. Saya rasa, kegiatan ini akan memiliki banyak dampak positif bagi generasi muda di masa yang akan datang.”

Panelis lainnya, Dr. Cashtry Meher,. M.Kes, M.Ked(KK),. Sp.KK,. FIHFAA seorang public health doctor mengatakan bahwa anak-anak pada kompetisi ini sangat-sangat cerdas mereka mampu menjelaskan topik tentang stunting yang sudah diajarkan sebelumnya lewat pelatihan-pelatihan pra kompetisi dengan sangat baik.

Tidak hanya itu saja mereka juga mampu memberikan usulan dan solusi yang bisa diimpelementasikan di masyarakat untuk menurunkan angka stunting di Indonesia.

Selain Dr. Soepriyatna dan Dr. Cashtry Meher,. M.Kes, M.Ked(KK),. Sp.KK,. FIHFAA, panelis yang tergabung di kompetisi ini ialah Aang Hudaya selaku Master Trainer Global Ecobrick Alliance (GEA) & Inisiator Bank Sampah Spirit, Ir. Widi Pancono selaku Ketua 3 Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia, dan Heru Kurnadi selaku Direktur Media Tirto.id.

Juara dari kategori usia 15-18 tahun adalah sebagai berikut

• Juara 1 : Safitri Az Zahra dari SMAN 1 Jakarta yang membawakan topik stunting

• Juara 2 : Sohans Patrick Simanjuntak dari SMA Menlo Park School membawakan topik food waste

• Juara 3 : Salma Aulia Madina dari SMA Labschool Cirendeu membawakan topik food waste

• Juara Harapan 1 : Safina Hasna dari SMA Edu Global Bandung membawakan topik water pollution

• Juara Harapan 2 : Arjuna Antar Hartono dari Kafila International Islamic School Jakarta membawakan topik food waste

Berikutnya, juara dari kategori usia 11-14 tahun dengan nama-nama berikut :

• Juara 1 : Samuel O. Sitinjak dari SMP Kolese Kanisius yang membawakan topik food waste

• Juara 2 : Joachim Satria Siswantoro dari SMP Santa Maria Surabaya yang membawakan topik stunting

• Juara 3 : Nabil Rayhan Nuroktafi dari Tara Salvia yang membawakan topik stunting

• Juara Harapan 1 : Dipodanendra Singosewoyo dari SMPN 41 Jakarta yang membawakan topik stunting

• Juara Harapan 2 : Atqa Rafardiansyah dari SMP Islam Al Azhar 31 yang membawakan topik water pollution

Kemudian, juara peserta termuda terbaik diraih oleh Dipodanendra Singosewoyo dari SMPN 41 Jakarta karena usianya yang 12 tahun dengan membawa topik stunting dan juara peserta rerfavorit diraih oleh Asyer Lie Sigalingging dari SMP Swasta Maitreyawira Kisaran Sumatera Utara karena mendapatkan views, comments, dan like terbanyak tentang water pollution yang di upload pada youtube.

Selain itu, juara grand final dari 3rd Critical Thinking Championship ini yang merupakan kategori berkelompok ialah:

• Juara 1 : Ecopet Bites (Kelompok 9) mengubah food waste menjadi makanan hewan, anggotanya ialah Enrashad Zhafran Adrian, Sabil Arsyad, Muhammad Ritzy, dan Sean Gaudi

• Juara 2 : Plaster (Kelompok 5) membuat filter air dari plastik untuk menangani water pollution, anggotanya ialah Naura Zhafarina, Atqa Rafardiansyah, Salma Aulia Madina, Aryssa Kaureen Arifin, dan Dipodanendra Singosewoyo

• Juara 3 : Bucket Composter, “BUTTER” (Kelompok 2) mengubah sampah makanan menjadi kompos secara portable, anggotanya ialah Nabil Rayhan Nuroktafi, Samuel O. Sitinjak, Shakira Haya Kirana, Firas Dhiya Trameisha, dan Fayza Alanza Helmi.

Keterampilan berpikir kritis dan problem solving merupakan dua dari kompetensi utama yang sangat dibutuhkan di abad ke-21 menurut World Economic Forum.

Dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, generasi muda Indonesia seharusnya tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga pemikir kritis dan pemecah masalah yang handal. Semoga dengan diadakannya kompetisi 3rd Critical Thinking Championship ini dapat memperkuat kedua keterampilan ini.

Diharapkan, generasi penerus bangsa dapat mengambil peran aktif dalam membentuk masa depan yang lebih cerah dan inklusif untuk Indonesia.

Kompetisi critical thinking championship ini akan diadakan secara tahunan yang dapat diikuti oleh berbagai sekolah di Indonesia. Informasi lebih lengkap kunjungi www.criticalthinkingchampionship.com.

  • Ingatan Gajah Gelar Holiday Camp, Asah Kemampuan Berpikir Kritis
  • Daftar Pemenang Final Critical Thinking Championship 2023

Artikel Terkait

Ingatangajah gelar workshop gratis untuk pelajar & masyarakat, urgensi berpikir kritis untuk masa depan pelajar indonesia, ppp gagal lolos ke senayan jadi candaan bahlil di istana, panglima tni mutasi 52 perwira tinggi, berikut daftarnya, pasca putusan mk, aparat jangan lagi gunakan pasal karet, usai bertemu prabowo, surya paloh panggil anies ke kantor nasdem, sanksi menanti 10,56 juta wajib pajak yang belum lapor spt, respons anies terkait tawaran jadi menteri di kabinet prabowo, tim ganjar-mahfud minta mk diskualifikasi prabowo-gibran, di balik rendahnya kepatuhan wajib pajak lapor spt tahunan, banjir demak mulai surut, warga mulai pulang ke rumah, bnpb optimalkan memenuhi kebutuhan 14.852 korban banjir demak, pks akan fokus kawal gugatan phpu di mahkamah konstitusi, gubernur ingin masjid raya sumbar ganti nama al minangkabawi, ahy: tuhan menuntun demokrat menang pilpres bersama prabowo, ppp sangat menantikan silaturahmi dengan prabowo & gerindra, resmi gugat hasil pilpres ke mk, tpn siapkan 30 saksi & 10 ahli, 147 orang terluka dalam penembakan gedung konser di moskow, jasa marga lakukan evaluasi usai genangan di tol sedyatmo surut, korban tewas teror di rusia jadi 115 orang, 4 pelaku ditangkap, jadwal final badminton swiss open 2024 hari ini & jam tayang tv, update klasemen motogp 2024 jelang race portugal & peringkatnya, jadwal misa minggu palma 2024 gereja di semarang sore-malam.

Pengertian Critical Thinking dan Bedanya Dengan Analytical Thinking

critical thinking skill adalah

Critical Thinking – Salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki oleh setiap individu adalah critical thinking atau yang kerap disebut dengan sebuah proses berpikir kritis dalam setiap keadaan yang ada. Mungkin Grameds bertanya-tanya, apa pentingnya seseorang memiliki kemampuan berpikir kritis. Atau mungkin pertanyaan lain seperti apakah perlu menerapkan kemampuan berpikir ini dalam kehidupan sehari-hari?

Nah, secara umumnya ketika seseorang memiliki kemampuan berpikir kritis, maka orang tersebut bisa menjadi lebih pandai dalam mengambil keputusan, penerima informasi, pemecahan masalah, dan hal lain. Perlu diketahui juga jika setiap orang memiliki kemampuan berpikir yang berbeda-beda. Maka dari itu terkadang ada istilah beda sudut pandang atau beda pemikiran antara satu orang dengan lainnya.

Agar Grameds juga semakin paham tentang kemampuan berpikir ini, maka tak ada salahnya untuk membaca penjelasan seputar critical thinking pada artikel ini. Semua tentang berpikir kritis akan dijelaskan lebih dalam pada artikel ini.

Table of Contents

Pengertian Critical Thinking

Secara garis besar, critical thinking adalah sebuah kemampuan untuk bisa berpikir lebih jernih dan lebih rasional terhadap apa yang harus dilakukan maupun terhadap apa yang harus dipercaya.

Bisa juga critical thinking dimaknai sebagai sebuah pola pikir yang dimiliki oleh individu agar tidak menerima informasi secara mentah-mentah.

Diperlukan sebuah pola pikir untuk mengevaluasi dan menganalisis kebenaran dari informasi tersebut. Tentunya mereka yang sudah bisa berpikir kritis juga akan lebih tepat dalam mengambil keputusan terhadap masalah yang sedang dialami.

Selain itu ada beberapa kemampuan lain ketika seseorang bisa menerapkan keterampilan critical thinking dalam kehidupannya. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.

  • Bisa lebih mudah memahami hubungan antara logika dan gagasan.
  • Bisa melakukan identifikasi, membangun, sekaligus melakukan evaluasi terhadap argumen.
  • Bisa melakukan deteksi terhadap ketidak kositenan dan kesalahan umum dalam bernalar.
  • Mampu menyelesaikan sebuah permasalahan yang dihadapi secara sistematis.
  • Bisa melakukan identifikasi relevansi dan pentingnya sebuah gagasan.
  • Mampu merenungkan sebuah pembenaran terhadap keyakinan sekaligus nilai-nilai yang ada dalam diri seseorang.

Kemampuan berpikir kritis bukanlah tentang seberapa banyak informasi yang dimiliki oleh seseorang. Bahkan belum tentu seseorang yang memiliki ingatan yang begitu baik dan tahu begitu banyak fakta memiliki critical thinking dalam dirinya. Namun critical thinking adalah sebuah pola pikir untuk mengetahui bagaimana konsekuensi terhadap apa yang mereka tahu.

Mereka yang memiliki kemampuan berpikir ini biasanya akan lebih tahu bagaimana memanfaatkan informasi yang diterima sebagai metode penyelesaian sebuah masalah. Selain itu mereka juga bisa mencari informasi yang relevan.

Perbedaan Critical Thinking dan Analytical Thinking

Setelah tahu apa itu critical thinking, berikutnya adalah penjelasan tentang critical thinking dengan analytical thinking. Meski keduanya tampak sama, namun sebenarnya kedua kemampuan tersebut memiliki perbedaan satu sama lain, lho.

Agar Grameds lebih paham lagi tentang perbedaan antara keduanya, maka penjelasan yang ada di bawah ini akan mempermudah kamu untuk mengetahui perbedaan dari kedua kemampuan tersebut.

critical thinking skill adalah

1. Pemanfaatan Fakta yang Ada

Baik itu critical thinking maupun analytical thinking sama-sama menggunakan fakta untuk proses evaluasi terhadap informasi yang ada. Meski begitu metode yang digunakan keduanya sangatlah berbeda.

Dimana critical thinking akan menggunakan fakta sebagai bantuan membentuk opini sekaligus menentukan apakah ide yang ada memang benar-benar masuk akal. Sedangkan untuk analytical thinking adalah menggunakan fakta sebagai pendukung bukti.

Dari dua penjelasan tersebut sudah bisa diambil kesimpulan jika kedua jenis kemampuan berpikir ini memiliki dua metode yang berbeda dalam pemanfaatan fakta yang ada.

2. Tujuan yang Berbeda

Berikutnya adalah dari segi tujuan, dimulai dari critical thinking yang memiliki tujuan untuk individu dalam mempertahankan argumen yang bisa menjadi dukungan terhadap sudut pandang tertentu.

Critical thinking juga akan mempermudah seseorang dalam memberikan motivasi kepada orang lain dan juga tujuan hidupnya. Sedangkan tujuan dari analytical thinking terbilang cukup berbeda dari critical thinking.

Dimana tujuan dari analytical thinking adalah untuk menyelesaikan sebuah masalah yang begitu kompleks. Selain itu analytical juga bisa membantu seseorang dalam melakukan analisis terhadap situasi yang sedang terjadi.

Adanya critical thinking juga bisa membuat individu menemukan ide-ide baru. Selain itu analytical thinking juga bisa membantu seseorang untuk bisa mengumpulkan sekaligus menafsirkan suatu data untuk pemahaman yang lebih lanjut. Mereka juga akan bisa mencoba untuk mengembangkan sekaligus yakin terhadap persepsi sebuah ide.

3. Proses Berpikir

Dari segi proses berpikir keduanya juga memiliki perbedaan yang cukup menonjol. Di mana critical thinking memiliki proses berpikir melingkar. Sedangkan untuk analytical thinking akan menggunakan proses berpikir linier serta lebih fokus.

Mereka yang menggunakan critical thinking kebanyakan akan berputar secara terus-menerus terhadap suatu ide hingga mendapatkan kesimpulan. Sedangkan seseorang yang menerapkan analytical thinking lebih cenderung untuk bisa berfikir dari satu pemikiran ke pemikiran berikutnya. Rutenya adalah formasi lurus dari satu pemikiran ke pemikiran berikutnya.

critical thinking skill adalah

Cara Membentuk Kemampuan Berpikir Kritis

critical thinking skill adalah

Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika kemampuan berpikir kritis atau critical thinking dari satu orang dengan orang lain itu berbeda. Namun untuk menumbuhkan kemampuan berpikir ini sebenarnya bisa dilakukan dengan beberapa tahap.

Jika Grameds belum begitu tahu bagaimana cara membentuk kemampuan critical thinking, ada beberapa poin di bawah ini yang akan membantu kamu agar lebih mudah meningkatkan kemampuan berpikir kritis.

1. Kenali Masalah yang Ada

Hal pertama yang bisa Grameds lakukan dalam meningkatkan kemampuan critical thinking adalah mengenali atau mengidentifikasi masalah yang ada. Masalah bisa terjadi biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Mulai dari faktor psikologis, faktor orang terdekat seperti teman maupun keluarga, lalu ada juga faktor lingkungan yang bisa jadi mempengaruhi terjadinya suatu masalah.

Dalam proses identifikasi masalah yang ada, kamu dituntut untuk bisa lebih memahami diri sendiri. Dimulai dari faktor apa yang menyebabkan permasalahan tersebut terjadi, dampak apa saja yang bisa ditimbulkan dari masalah yang ada terhadap kamu dan orang sekitar. Lalu posisi kamu dalam permasalahan tersebut adalah sebagai apa.

2. Menentukan Skala Prioritas

Setiap orang pasti memiliki masalah dalam hidupnya. Namun bagi Grameds yang ingin berlatih meningkatkan kemampuan critical thinking sebaiknya mulailah menentukan skala prioritas terhadap masalah yang ada.

Dimulai dari mengenali masalah yang begitu mendesak, masalah yang bisa ditunda, hingga masalah yang bisa diselesaikan pada sesi paling akhir. Tentunya ketika skala prioritas suatu masalah sudah bisa kamu ketahui dengan baik. Maka kamu bisa dengan mudah mencapai target yang ingin dicapai.

3. Mengumpulkan Informasi

Ketika Grameds sudah mengetahui bagaimana prioritas masalah-masalah yang sedang ada, kamu bisa mencoba untuk memulai mengumpulkan informasi sembari melakukan analisa. Dapatkan informasi sebanyak-banyaknya terhadap masalah yang sedang ingin diselesaikan.

Grameds bisa mendapatkan berbagai macam informasi dari berbagai sumber, mulai dari buku, jurnal, internet, studi lapangan maupun pengalaman dan berbagai macam sumber lainnya. Semakin banyak informasi atau pengetahuan yang kamu miliki, maka kamu akan meminimalisasi kemungkinan-kemungkinan tertipu. Bahkan kemampuan analisis yang kamu miliki juga akan turut berkembang dengan bertambahnya pengetahuan.

4. Mengenali Persepsi Orang Lain

Dalam suatu masalah yang sedang dipecahkan, terkadang ada banyak persepsi atau argumen orang lain yang muncul. Pada saat hal tersebut terjadi, sebaiknya kamu tidak begitu saja langsung memakannya mentah-mentah.

Lakukan proses analisis terhadap setiap argumen yang ada. Karena hal inilah penting bagi kamu untuk bisa memperbanyak ilmu pengetahuan agar tidak mudah tertipu terhadap argumen orang lain. Berikan sedikit rasa curiga atau tidak percaya agar kamu bisa melakukan proses analisis terhadap argumen yang ada dengan lebih dalam lagi.

5. Lakukan Analisis Terhadap Setiap Data

Ketika kamu menerima sebuah data, sebaiknya jangan langsung percaya begitu saja. Pastikan untuk selalu melakukan analisis terhadap data tersebut. Selain itu menemukan informasi lain yang bisa dipercaya dan dipertanggungjawabkan sekaligus mampu menunjang setiap data yang telah kamu peroleh sebelumnya.

critical thinking skill adalah

6. Pengambilan Keputusan

Ketika lima tahap sebelumnya telah dilakukan, maka kamu bisa melanjutkan dengan melakukan pengambilan keputusan. Dengan beberapa tahapan atau cara di atas, kamu akan semakin mudah dalam meningkatkan kemampuan critical thinking dalam diri sendiri.

Selain itu ketika kemampuan critical thinking yang kamu miliki sudah meningkat, maka kamu bisa membantu orang lain untuk menyelesaikan permasalahan mereka sekaligus mencari jalan keluar yang terbaik terhadap masalah tersebut.

critical thinking skill adalah

Pentingnya Kemampuan Critical Thinking bagi Karyawan

Kemampuan critical thinking tak hanya bisa membantu kamu dalam menyelesaikan permasalahan pribadi saja. Namun kemampuan critical thinking juga sangat penting ketika kamu sedang dalam posisi sebagai seorang karyawan.

Banyak sekali lho manfaat yang diberikan oleh kemampuan critical thinking jika dimiliki oleh seorang karyawan. Mungkin Grameds juga belum begitu menyadari pentingnya critical thinking, namun agar kamu tahu lebih lanjut, maka penjelasan di bawah ini akan bisa membantu.

1. Mampu Meningkatkan Kinerja Tim

Dalam dunia kerja penting sekali memiliki kemampuan critical thinking. Mulai dari atasan hingga karyawan harusnya sama-sama memiliki kemampuan critical thinking. Sebab ketika semua orang dalam dunia kerja memiliki kemampuan critical thinking, maka kemudahan proses penjualan, produksi hingga aktivitas lapangan akan bisa didapatkan.

Oleh karena itu sejak awal rekrutmen calon karyawan, pihak perusahaan akan memberikan beberapa pertanyaan yang mengacu ke arah kemampuan critical thinking dari calon karyawan tersebut. Bahkan ketika karyawan baru sudah diterima sekalipun. Pihak perusahaan tetap akan memberikan pengembangan skill critical thinking dari setiap karyawan yang ada.

Sebab perusahaan-perusahaan yang berkualitas akan tahu jika semua proses yang ada di dalam perusahaan bisa berjalan dengan lancar karena dipengaruhi banyak faktor seperti kemampuan critical thinking.

2. Produk Berkualitas Bisa Dihasilkan dengan Baik

Setiap karyawan yang memiliki kemampuan critical thinking juga bisa membuat sebuah produk yang berkualitas. Produk yang berkualitas tinggi menuntut ketelitian dalam proses pengerjaanya. Bahkan seluruh detail barang maupun jasa sebelum didistribusikan kepada pihak konsumen akan dianalisis terlebih dahulu, apakah barang maupun jasa sudah benar-benar dibutuhkan oleh target pasar.

3. Bisa Mempermudah Menyelesaikan Konflik Antarkaryawan

Bukan hanya performa dalam kinerja seorang karyawan saja, adanya kemampuan critical thinking juga akan mempermudah seseorang dalam lingkup perusahaan untuk bisa menyelesaikan sebuah konflik yang terjadi antar karyawan. Tentunya penyelesain yang dilakukan dengan bantuan kemampuan critical thinking akan lebih damai dan tidak condong ke salah satu pihak.

critical thinking skill adalah

4. Tak Mudah Tertipu

Mereka yang memiliki kemampuan critical thinking bisa dibilang tidak akan mudah tertipu oleh informasi yang didapatkannya. Dimana kemampuan critical thinking bisa membuat seorang individu bisa berpikir lebih logis, rasional, dan beralasan.

Selain itu mereka yang memiliki kemampuan critical thinking juga bisa membuat seseorang mengambil sebuah fakta berdasarkan analisis yang begitu dalam. Mereka juga tidak akan mudah percaya begitu saja terhadap informasi yang ada tanpa analisa yang begitu logis, bernalar dan rasional.

5. Menjadikan Individu yang Lebih Baik

Mereka yang sudah memiliki kemampuan critical thinking biasanya akan bisa menerima pendapat orang lain, berpikir terbuka dan tidak kaku. Ketika seseorang bisa melakukan hal tersebut, maka ia akan lebih mudah dihormati di lingkungan kerjanya.

Ketika ada seseorang yang bisa menerima pendapat orang lain, kamu akan lebih mudah dianggap sebagai rekan kerja yang baik.Dan jika hal tersebut bisa berjalan dengan begitu lancar dalam jangkauan waktu yang lama, maka kondisi lingkungan kerja kamu akan lebih kondusif dan hasil yang diberikan juga akan lebih produktif. Hal ini juga menunjukkan jika kemampuan critical thinking memang begitu penting bagi lingkungan kerja.

6. Memicu Sisi Kreativitas Individu

Agar bisa mendapatkan solusi terbaik dan kreatif terhadap masalah yang ada di tempat kerja bukan hanya diperlukan ide-ide baru saja. Pasalnya Grameds juga harus lebih tahu secara detail terkait dengan ide baru tersebut.

Apakah memang ide baru tersebut begitu cocok atau relevan sebagai solusi untuk menghadapi masalah yang ada atau malah sebaliknya. Agar bisa mencari ide yang relevan dan pas terhadap masalah yang ada bisa dibantu dengan kemampuan critical thinking.

Dengan kemampuan critical thinking seseorang bisa memilah mana ide terbaru yang paling relevan untuk menyelesaikan setiap masalah yang ada. Bahkan pengubahan ide baru agar bisa lebih relevan juga bisa terwujud dengan baik ketika dilakukan dengan bantuan kemampuan critical thinking.

7. Critical Thinking Sebuah Kemampuan Tanpa Batas

Memiliki kemampuan critical thinking memang begitu penting sekali bagi individu. Jika kamu bekerja dalam lingkup penelitian, hukum, manajemen, maupun keuangan, kemampuan critical thinking memang sangat dibutuhkan. Akan tetapi kemampuan critical thinking bukan hanya bisa digunakan pada dunia kerja saja, namun kemampuan critical thinking bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari.

8. Membantu Penyesuaian Diri Seseorang Terhadap Lingkungan Baru

Adanya kemampuan critical thinking bisa membuat seseorang bisa lebih mudah menyesuaikan diri terhadap kondisi atau lingkungan baru. Dengan adanya critical thinking, seorang karyawan bisa lebih mudah melakukan analisa informasi, mengintegrasikan pengetahuan, hingga memecahkan masalah.

Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan jika kemampuan critical thinking memang begitu dibutuhkan oleh semua orang. Baik dalam lingkup kerja maupun kehidupan pribadi, penerapan kemampuan critical thinking memang bisa menunjang kehidupan yang lebih baik.

Jika Grameds ingin membaca buku-buku terkait critical thinking, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com . Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Hendrik Nuryanto

Kategori Ilmu Berkaitan Psikologi

  • Buku Pedoman HRD & SDM
  • Buku Psikologi Best Seller
  • Buku Psikologi Pendidikan
  • Buku Soal CPNS
  • Buku Soal Psikotes
  • Soal Psikotes Polri
  • Soal Psikotes TNI

Artikel Psikologi

  • Affirmasi Pagi
  • Affirmasi Islami
  • Affirmasi Dalam Hubungan
  • Anger Issue
  • Berdamai Dengan Diri Sendiri
  • Berpikir Positif
  • Berpikir Kreatif dan Inovatif
  • Broken Home
  • Cara Agar Tidak Insecure
  • Cara Agar Tidak Mudah Menangis
  • Cara Menjadi Dewasa
  • Cara Menjadi Orang Ikhlas
  • Cara Mengenal Diri Sendiri
  • Cara Mencintai Diri Sendiri
  • Cara Menjadi Orang Cuek
  • Cara Menhilangkan Banyak Pikiran
  • Cara Menghadapi Orang dengan Trust Issue
  • Cara Meditasi Yang Benar
  • Cara Melatih Mental
  • Ciri Orang Yang Sombong
  • Critical Thinking
  • Contoh Hard Skill
  • Contoh Self Control
  • Duck Syndrome
  • Eksibisionis, Pedofilia, Fetisme
  • Emosi Tidak Stabil
  • Fixed Mindset
  • Guilt Tripping
  • Hantu Seram
  • Highly Sensitive Person
  • Kepribadian Ganda
  • Manajemen Stres
  • Menangis Tanpa Sebab
  • Mengapa Kutu Buku Pakai Kacamata
  • Mindfulness
  • Mood Booster
  • Maladaptive Daydreaming
  • Konsep Diri
  • Perbedaan Introvert dan Ekstrovert
  • Percaya Diri
  • Perfeksionis
  • Sikap Pesimis
  • Pengertian Hard Skill
  • Perkembangan Emosi
  • Penyebab Kenapa Afirmasi Gagal
  • Philophobia
  • Pikiran Negatif
  • Playing Victim
  • Regulasi Emosi
  • Sifat Manipulatif
  • Self Awarness
  • Self Afirmasi
  • Self Control
  • Self Development
  • Self Diagnosis
  • Self Efficacy
  • Self Esteem
  • Self Healing
  • Self Healing Terbaik
  • Self Improvement
  • Self Management
  • Strict Parents
  • Self Reward
  • Self Reminder
  • Sikap Optimis
  • Tanggung Jawab
  • Trauma Healing
  • Trust Issue
  • Overthinking

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

critical thinking skill adalah

Written by Sevilla

Saya hampir selalu menulis, setiap hari. Saya mulai merasa bahwa “saya” adalah menulis. Ketertarikan saya dalam dunia kata beriringan dengan tentang kesehatan, khususnya kesehatan mental. Membaca dan menulis berbagai hal tentang kesehatan mental telah membantu saya menjadi pribadi yang lebih perhatian dan saya akan terus melakukannya.

Kontak media sosial Linkedin saya Sevilla

Critical Thinking Itu Apa Sih?

Kalian pernah percaya enggak sih sama iklan pelangsing dan peninggi? Atau rumor yang bilang kalau kacang adalah penyebab utama timbulnya jerawat? Atau berita-berita hoaks yang sering muncul di media sosial? Banyak banget lho berita atau informasi di luar sana yang belum jelas kebenarannya, jadi jangan sampai kita terima informasi itu mentah-mentah.  Terus gimana sih caranya biar kita bisa memilah informasi yang harus kita percayai dan yang tidak?

Jawabannya adalah kemampuan berpikir kritis atau CRITICAL THINKING SKILLS!

Setelah masuk Alterra apalagi peranku sebagai Research Engineer, aku dituntut untuk bisa berpikir kritis dalam bekerja, contohnya melakukan analisis dari data yang dimiliki, dengan didukung oleh teori-teori yang sudah ada sebelumnya, sehingga dapat dibuatlah sebuah kesimpulan penelitian .Tapi ya hal itu terjadi secara alami aja ya gengs ,  belum tahu kalo itu namanya critical thinking . Tp setelah mengetahui pengertian critical thinking seperti apa, aku jadi semakin bisa menerapkannya juga dalam kehidupan sehari-hari.

Apa itu Critical Thinking?

critical thinking skill adalah

Menurut Edward M. Glaser (2017), “ c ritical thinking is an analysis of facts to form a judgment.”   Yaitu proses berpikir dengan melakukan analisis terhadap fakta-fakta yang ada untuk membuat sebuah penilaian. Aku sangat tertarik dengan konsep critical thinking yang dijelaskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yaitu Nadiem Makarim dalam podcast milik Deddy Corbuzier.

Mas Nadiem bilang kalau critical thinking bukan hanya dalam arti memecahkan masalah, tapi juga bagaimana kita punya kesadaran diri untuk melihat secara internal (dalam diri). Misalkan ada informasi dari luar atau keinginan kita yang impulsive, kita harus bisa “STOP” dulu nih informasi atau keinginan kita itu, kita filter dulu. Coba dipikirkan  “kenapa ya kita mau ngelakuin hal ini?” ini bener enggak sih? ini make sense enggak sih?. Jadi kita bisa tahu pro dan kontra dari informasi atau keingian kita tersebut.

Hal yang paling aku ingat dari penjelasan yang diberikan Mas Nadiem adalah kata-kata ‘Stop dulu”. Kata-kata tersebut dapat mengingatkan aku untuk melakukan proses critical thinking sebelum melakukan penilaian pada suatu informasi.

Nah , fakta-fakta yang menjadi bahan untuk analisis merupakan pencarian dari berbagai sisi. Gampangnya sih bayangin saja kita melihat informasi yang kita stop secara “ bird’s-eye view ”, sehingga kita bisa melihat angles yang lebih luas untuk menemukan fakta-fakta yang dibutuhkan. Fakta-fakta tersebut bisa kita dapatkan dari proses pencarian kita sendiri maupun didapatkan dari orang lain. Oleh karena itu, biasakan pula untuk bertanya agar kita bisa mendapat informasi yang lebih banyak.

Apa pentingnya Critical Thinking?

  • Peran media sosial sudah tidak usah ditanyakan lagi ya seberapa besar pengaruhnya di kehidupan kita sehari-hari. Di media sosial pula tak jarang jadi ajang orang-orang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan berita palsu atau hoaks. Tidak sedikit pula orang-orang terprovokasi pada berita palsu tersebut. Dengan adanya critical thinking, kita bisa lebih cerdas untuk menanggapi informasi-informasi yang kita terima. Sehingga kita menjadi pribadi yang tidak mudah dimanipulasi oleh orang lain. Jadi jangan sampai kita menerima mentah-mentah suatu informasi gengs.
  • Critical thinking juga membuat kita menjadi pribadi yang lebih open minded , karena kita melihat suatu informasi dari berbagai sisi, bukan dari sisi negatif saja ataupun dari sisi positif saja.
  • Kita bisa menjadi seseorang yang lebih percaya diri atas opini atau keputusan yang kita buat karena merupakan hasil dari proses berpikir yang kita lakukan sendiri. Bukan semata-mata memepercayai sesuatu dari orang lain atau ikut-ikutan orang lain saja.

Apakah kamu sudah melakukan Critical Thinking Skills?

Berikut adalah pertanyaan yang bisa kalian tanyakan pada diri sendiri, untuk menilai apakah selama ini kamu sudah berpikir kritis:

  • Apakah kamu tidak menelan bulat-bulat sebuah informasi?
  • Apakah kamu selalu mengecek sumber informasi?
  • Apakah kamu punya rasa penasaran untuk mencari bukti-bukti dalam memahami suatu informasi?
  • Apakah kamu selalu menimbang pro dan kontra terhadap suatu hal?

“Critical thinking skills ranked second out of the 10 Most Important Job Skills

Every Company Will Be Looking For In 2020 – Forbes, 2019”

Baca Juga Artikel Alterrans Lainnya

critical thinking skill adalah

Cara Atur Keuangan Selama Ramadan Saat Pandemi

Jika biasanya bulan Ramadan diisi dengan keuangan yang ikutan bokek karena banyak acara buka puasa bersama, mungkin hal itu tak terjadi di bulan Ramadan tahun ini. Yup, di tengah pandemi kita tetap harus bersyukur bisa berbuka puasa bersama keluarga setiap harinya di rumah saja. Tapi ada juga yang malah menjadi bokek karena harus membeli persediaan […]

critical thinking skill adalah

5 Rekomendasi Modem 4G Penunjang WFH

Sudah lebih dari satu bulan kita bekerja dari rumah atau work from home. Pandemi yang tak kunjung diketahui kapan selesainya, mendesak kita untuk menemukan pola baru bekerja di rumah. Memang dari segi pengeluaran, tentu anggaran transportasi dan jajan jadi berkurang. Tapi untuk beberapa orang mungkin bertambah karena pembelian kuota. Beberapa orang ternyata masih memanfaatkan personal […]

alterra pay logo

How can we help you?

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar produk atau bisnis dengan Alterra, silakan isi form di bawah ini. Kami dengan senang hati akan menjawab dan membantu Anda.

Halo, terima kasih sudah berkunjung ke situs Alterra!

  • Home | Vocasia

critical thinking skill adalah

  • Video dan Fotografi
  • Akuntansi dan Keuangan
  • Produktivitas Kantor
  • Hobi dan Gaya Hidup
  • Personal Development
  • Free Webinar IPO
  • Free Webinar Python

critical thinking

Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membentuknya

' src=

Proses berpikir kritis atau critical thinking adalah kemampuan yang wajib dimiliki oleh setiap individu. Kemampuan ini dibutuhkan dalam setiap keadaan maupun profesi. Mungkin Sobat Vocasia bertanya-tanya, mengapa penting bagi seseorang untuk mampu berpikir kritis? Bagaimana kemampuan ini memengaruhi aktivitas seseorang?

Singkatnya, seseorang yang mampu berpikir kritis akan lebih lihai atau pandai dalam mengambil keputusan, menerima informasi, memecahkan masalah, mencari solusi alternatif, dan lain-lain. Setiap orang tentu memiliki kemampuan berpikir yang berbeda-beda sehingga sudut pandang satu orang dengan orang lainnya kemungkinan besar juga berbeda. Bingung? Agar tidak semakin bingung, yuk simak informasi di bawah ini!

critical thinking skill adalah

Pengertian Critical Thinking

Critical Thinking adalah

Berpikir kritis termasuk kemampuan berpikir tingkat tinggi atau disebut juga dengan High Order Thinking Skills  (HOTS). HOTS adalah kemampuan berpikir secara logis dan rasional atas informasi yang diterima. Dalam critical thinking, diperlukan proses berpikir untuk menganalisis dan mengevaluasi kebenaran informasi yang tersebar. Individu yang memiliki daya pikir kritis tidak akan menelan mentah-mentah informasi yang diterima. Sebelum menarik sebuah kesimpulan, informasi perlu diolah secara kritis menggunakan logika dan rasionalitas guna menemukan fakta yang benar-benar dapat dipercaya atau sebaliknya.

Kemampuan berpikir kritis berbeda dengan argumentatif. Argumentatif biasanya berbentuk lemparan argumen yang berujung pada panjang tanpa jalan keluar sedangkan berpikir kritis mengedepankan logika dan rasionalitas secara objektif untuk memperoleh kesimpulan. Kesimpulan ini kemudian dapat membantu proses pencarian solusi dan pengambilan keputusan.

Baca juga:  Berpikir Kreatif (Creative Thinking) Apa itu Kreativitas?

Manfaat Critical Thinking

manfaat Critical Thinking

Manfaat critical thinking tidak sebatas pada diri sendiri saja. Kemampuan ini dapat tersalurkan ke berbagai lini kehidupan. Banyak sekali manfaat yang akan didapat dari berpikir kritis, beberapa di antaranya adalah:

1. Meningkatkan Kinerja Tim

Ketika setiap orang dalam tim memiliki kemampuan berpikir kritis maka jobdesc tim dapat diselesaikan dengan sangat baik. Tidak heran kini banyak perusahaan yang menginginkan karyawan yang mampu berpikir kritis. Selain itu, banyak perusahaan juga memberikan pelatihan kepada karyawan untuk mengembangkan skill berpikir kritis mereka. Aksi ini dilakukan sebab perusahaan menyadari bahwa produktivitas perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, kualitas sumber daya manusia adalah salah satunya.

2. Mampu Menghasilkan Produk yang Berkualitas

Produk berkualitas tinggi menuntut ketelitian tinggi selama proses pengerjaannya. Segala aspek perlu melewati proses analisis terlebih dahulu, mulai dari perencanaan, rancangan anggaran, kegiatan produksi, hingga distribusi produk. Hal-hal yang perlu diperhatikan tidak hanya dari aspek fisik tetapi juga nonfisik, seperti legalitas, sumber daya manusia, harga barang, dan masih banyak lagi. Apabila pemangku kepentingan di dalamnya tidak mampu berpikir kritis maka proses produksi hingga distribusi akan mengalami banyak hambatan.

3. Memudahkan dalam Menyelesaikan Konflik

Kemampuan berpikir kritis ternyata juga bermanfaat dalam hal hubungan antar individu, menyelesaikan konflik contohnya. Penyelesaikan konflik akan menjadi lebih mudah saat pihak ketiga maupun yang berkonflik sudah memiliki kemampuan berpikir kritis. Mengapa? Karena mereka mampu mengindentifikasi masalah lebih cepat dan mencari jalan keluar yang paling efektif agar urusan pekerjaan tidak terbengkalai berlarut-larut.

4. Menghindari Penipuan

Mereka yang berpikir kritis tentu tidak akan mudah ditipu oleh orang lain atau informasi tertentu. Kemampuan berpikir kritis membuat seseorang bisa berpikir logis, rasional, dan bernalar. Selain itu, setiap keputusan yang diambil sudah didasarkan pada analisis mendalam sehingga kemungkinan terjadinya kekeliruan juga lebih kecil.

5. Membantu Beradaptasi dengan Lingkungan Baru

Seseorang yang mampu berpikir kritis dapat lebih mudah dalam menganalisis informasi, mengintegrasikan pengetahuan, hingga menemukan solusi terhadap suatu permasalahan. Kebiasaan ini akan membentuk pola kerja seseorang sehingga ia bisa lebih cepat menyesuaikan diri di tempat atau pergaulan baru. Semakin cepat proses adaptasi maka semakin cepat pula produktivitas kerja tercapai.

6. Memicu Kreativitas Individu

Dengan daya pikir yang, tinggi individu menjadi lebih lihai dalam memilah ide baru yang paling relevan diterapkan pada suatu situasi. Selain itu, melalui kemampuan indentifikasi masalah, individu dapat memunculkan ide-ide kreatif dan inovatif yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan lebih. Kemampuan ini tentu sangat diperlukan di lingkungan bisnis yang dituntut untuk selalu menemukan solusi atas suatu permasalahan yang kemudian dapat dikomersialisasi.

7. Menjadikan Individu Lebih Baik

Pada intinya, critical thinking adalah kemampuan yang amat penting untuk pengembangan diri. Kemampuan ini merupakan penunjang menuju kualitas diri dan kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, kemampuan ini sebaiknya memang dikuasai oleh setiap individu.

Baca juga:  Intrapersonal Skill: Cara Mengasah dan Pentingnya untuk Karier

Cara Membentuk Critical Thinking

critical thinking skill adalah

Kemampuan berpikir kritis tentu tidak tumbuh begitu saja. Membentuk pemikiran kritis memerlukan proses atau tahapan. Lalu, bagaimana cara membentuk kemampuan berpikir kritis? Temukan jawabannya di bawah ini!

1. Identifikasi Masalah

Tahap pertama yang harus dilakukan tentu saja mengidentifikasi masalah. Keberadaan masalah pasti dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari faktor psikologis, pergaulan, hingga lingkungan. Dalam proses identifikasi masalah, seseorang dituntut untuk bisa lebih mengenali dan memahami diri sendiri terlebih dahulu. Mulai dari faktor apa yang menyebabkan munculnya masalah di lingkungan sekitar hingga apa bagaimana dampaknya terhadap diri sendiri serta orang-orang disekitar. Dengan memahami permasalahan pribadi, seseorang dapat lebih mudah menempatkan diri di berbagai situasi dan permasalahan.

2. Menyusun Skala Prioritas

Tidak ada orang yang tidak memiliki masalah dalam hidupnya. Namun, perlu diingat bahwa lari dari masalah bukanlah solusi yang terpuji. Oleh karena itu, menyusun skala prioritas diperlukan agar individu mampu menyelesaikan permasalahan secara lebih teratur dengan menentukan urusan mana yang sangat darurat dan kurang darurat. Kebiasaan ini dapat melatih kemampuan berpikir kritis karena individu dituntut berpikir dan menentukan mana urusan yang boleh dan tidak boleh untuk ditunda.

3. Mengumpulkan Informasi

Setelah menentukan prioritas, tahap selanjutnya adalah mengumpulkan informasi. Informasi dapat berasal dari berbagai macam sumber, mulai dari berita, buku, jurmal, studi lapangan, dan masih banyak sumber lainnya. Semakin banyak informasi maka semakin kecil kemungkinan kecolongan atau kekeliruan dalam proses analisis.

4. Mengenali Persepsi Orang Lain

Proses penyelesaian suatu permasalahan tentu mengundang banyak persepsi atau argumen dari orang lain. Persepsi orang lain sangat penting untuk dipertimbangkan tetapi tidak langsung ditelan mentah-mentah. Setiap persepsi atau argumen perlu melewati proses analisis. Analisis penting dilakukan agar tidak terjebak atau tertipu dengan persepsi orang lain. Memiliki sedikit rasa curiga atau tidak percaya adalah hal yang wajar ketika mendengarkan pendapat orang lain.

5. Melakukan Analisis terhadap Setiap Informasi

Segala data dan informasi tentu tidak bisa dipercaya begitu saja. Oleh karena itu, segala data dan informasi yang sudah terkumpul harus dimasukkan ke dapur analisis. Tujuannya tentu saja memilah informasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan mampu menunjang informasi lainnya atau tidak bertolak belakang.

6. Mengambilan Keputusan

Apabila kelima tahap tersebut telah dilakukan dengan baik maka tahap pengambilan keputusan dapat dijalankan. Proses pengambilan keputusan akan menjadi semakin efektif bila individu mau dan mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya. Kemampuan berpikir kritis tidak hanya berguna untuk diri sendiri tetapi juga membantu orang lain untuk menyelesaikan permasalahan mereka.

Baca juga:  Pentingnya 7 Life Skill Bagi Kaum Milenial Yang Wajib Diketahui!

1001 Drama Kantor

critical thinking skill adalah

Apakah critical thinking saja cukup untuk mampu hidup dalam sebuah ekosistem kerja? Tentu tidak. Untuk menciptakan lingkungan kerja yang mampu mendorong produktivitas, kemampuan berpikir kritis juga harus dibarengi dengan kemampuan komunikasi yang baik. Misalnya, ketika kamu hendak menyampaikan solusi, kamu harus menemukan momentum yang tepat dan mampu menyampaikannya secara terhormat. Drama yang terjadi di kantor berisiko menghambat karier karyawan sehingga gerak perusahaan menjadi lebih lambat. Ikuti kelas: Rahasia Atasi 1001 Drama Kantor

Baca juga: 

  • Cara Mendapatkan Teman di Kantor
  • 5 Cara Meningkatkan Produktivitas Kerja di Lingkungan Kantor

critical thinking skill adalah

Related Articles

critical thinking skill adalah

Guest Relation Officer (GRO): Tugas, Skill, Kualifikasi dan Gajinya

' src=

Sales Associate: Tugas, Skill, Kualifikasi Hingga Gajinya

Admin clerk: tugas, skill, kualifikasi dan gajinya.

' src=

PHP Developer: Tugas, Skill, Gaji Hingga Tips Karirnya

Leave a reply cancel reply.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Postingan Terbaru

critical thinking skill adalah

Apa Itu Bahasa Pemrograman C++? Ini Penjelasan Lengkapnya

27 ide konten tiktok yang menarik agar fyp, 5 komponen agility untuk menangkan persaingan bagi karyawan dan perusahaan.

Payroll, ESS, and Talent Management

  • Payroll & Tax
  • Jobs Description
  • Success Story

critical thinking

Ini Dia 4 Contoh Critical Thinking dan Cara Mengembangkannya!

Pernahkah muncul sebuah pertanyaan dalam benak Anda, kenapa Anda harus berpikir kritis? Kenapa Anda harus berpikir keras dalam menghadapi sebuah masalah dan mencari solusinya?

Apa akibatnya jika Anda hanya berpikir dangkal saja dan tidak mau berpikir lebih dalam? Beberapa pertanyaan tersebut mengacu pada sebuah pengertian, critical thinking.

Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya Anda mengetahui bahwa sebuah pemikiran dibentuk dari gagasan dan proses mental.

Semakin keras Anda berpikir, semakin kritis Anda, maka otak Anda akan semakin terasah dan tajam. Berpikir merupakan proses kerja otak Anda dalam melakukan analisa dan pengumpulan terhadap informasi-informasi yang dibutuhkan dalam setiap pengambilan keputusan, pembuatan sebuah konsep, penalaran, serta pemecahan sebuah masalah.

Uniknya, cara berpikir satu orang dengan orang lain tidak ada yang persis sama. Inilah yang kemudian lebih dikenal dengan beda persepsi atau beda sudut pandang.

Jika Anda ingin memiliki critical thinking, ada baiknya Anda berlatih setiap hari. Biasakan dengan mengingat atau memecahkan setiap masalah secara rutin setiap harinya.

Jadi, apa itu critical thinking? Mengapa hal ini sangat penting untuk dimiliki? Untuk mengetahui jawabannya, mari simak pembahasan ini hingga selesai.

  • Cara Membentuk

Pengertian Critical Thinking

Critical thinking adalah kemampuan untuk berpikir secara jernih dan rasional tentang apa yang harus dilakukan atau apa yang harus dipercaya. Critical thinking mencakup kemampuan untuk terlibat dalam pemikiran reflektif dan mandiri.

Seseorang dengan keterampilan critical thinking dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:

  • Memahami hubungan logika antara gagasan
  • Mengidentifikasi, membangun, dan mengevaluasi argumen
  • Mendeteksi ketidakkonsistenan dan kesalahan umum dalam bernalar
  • Menyelesaikan masalah secara sistematis
  • Mengidentifikasi relevansi dan pentingnya gagasan
  • Merenungkan sebuah pembenaran keyakinan dan nilai-nilai dalm diri seseorang.

Critical thinking bukanlah masalah mengumpulkan informasi. Seseorang dengan ingatan yang baik dan mengetahui banyak fakta, belum tentu memiliki critical thinking. Lebih jauh, seorang critical thinking mampu menyimpulkan sebuah konsekuensi dari apa yang dia ketahui.

Dia juga tahu bagaimana cara memanfaatkan informasi yang telah didapatkannya untuk menyelesaikan masalah, mencari sumber informasi yang relevan untuk disampaikan pada dirinya-sendiri.

Critical Thinking vs Analytical Thinking

Critical Thinking

Meskipun terkadang sering dianggap satu hal yang sama, ternyata critical thinking dan analytical thinking memiliki beberapa perbedaan.

Berikut ini adalah ulasan mengenai perbedaan dari keduanya.

Penggunaan Fakta

Kedua gaya berpikir ini memeriksa fakta untuk membantu mengevaluasi informasi tetapi dengan cara yang berbeda.

Mereka yang menerapkan analytical thinking pada suatu situasi menggunakan fakta untuk mendukung bukti.

Namun, mereka yang menerapkan critical thinking mengandalkan fakta untuk membantu mereka membentuk opini dan menentukan apakah sebuah ide masuk akal.

Analytical thinking sangat membantu untuk menemukan solusi untuk masalah yang kompleks dan menganalisis situasi. Seseorang dapat menggunakan keterampilan ini untuk melakukan brainstorming ide-ide baru.

Hal ini juga membantu untuk mengumpulkan dan menafsirkan data untuk pemahaman lebih lanjut. Dalam situasi di mana seseorang mencoba mengembangkan keyakinan dan persepsi tentang sebuah ide.

Critical thinking cenderung lebih efektif. Jenis pemikiran ini membantu individu mempertahankan argumen yang mendukung sudut pandang tertentu. Anda dapat menggunakannya untuk memahami apa yang memotivasi mereka dan menentukan tujuan mereka.

Proses Berpikir

Perbedaan lain antara  critical thinking dan analytical thinking adalah arah yang digunakan individu untuk berpikir tentang sebuah informasi. analytical thinking lebih linier dan terfokus, sedangkan critical thinking lebih melingkar.

Seseorang yang menggunakan analytical thinking, cenderung berpindah dari satu pemikiran ke formasi lurus berikutnya. Mereka yang  menggunakan critical thinking biasanya bergerak terus-menerus di sekitar ide sampai mereka mencapai kesimpulan.

Baca Juga: Awas Hindari Overthinking dengan Hal ini

Manfaat Critical Thinking dalam Karir

Anda tidak bisa menyalah artikan critical thinking sebagai pemikiran yang argumentatif atau kritis terhadap orang lain. Karena pada dasarnya, critical thinking memiliki banyak manfaat bagi diri Anda dan orang lain di sekitar Anda.

Mulai dari mengungkap kekeliruan dan penalaran yang buruk, memainkan peranan penting dalam penalaran kooperatif dan tugas-tugas yang bersifat konstruktif, membantu memperoleh pengetahuan, meningkatkan teori, hingga memperkuat sebuah argumen.

Critical thinking juga dapat meningkatkan proses kerja dan meningkatkan intuisi sosial. Berikut adalah ulasan lengkap tentang manfaat critical thinking dalam karir yang sekarang Anda miliki:

1. Pemikiran Kritis adalah Aset yang Tidak Akan Pernah Habis

Kemampuan untuk berpikir secara jernih dan rasional sangat penting untuk dimiliki, terlepas dari apapun profesi pekerjaan Anda saat ini. Jika Anda bekerja di bidang penelitian, pendidikan, hukum, manajemen, atau keuangan, maka critical thinking jelas sangat penting.

Akan tetapi, Anda juga perlu tahu bahwa critical thinking tidak terbatas pada bidang subjek tertentu saja. Mampu berpikir dengan baik dan memiliki critical thinking adalah aset untuk karir apapun yang Anda miliki saat ini.

2. Pemikiran Kritis Mempercepat Proses Penyesuaian Diri Seorang Karyawan Terhadap Perubahan di Lingkungan Kerjanya

Pengetahuan ekonomi secara global didorong oleh informasi dan teknologi. Seorang karyawan dituntut untuk mampu menghadapi perubahan ekonomi dan teknologi yang terjadi secara cepat dan efektif. 

Dengan critical thinking yang dimiliki oleh seorang karyawan, ia akan mampu menganalisis informasi, mengintegrasikan pengetahuan yang beragam dalam memecahkan sebuah masalah.

3. Pemikiran Kritis dapat Meningkatkan Kreativitas

Untuk menghasilkan solusi kreatif dari sebuah masalah yang terjadi di tempat kerja, tidak hanya dibutuhkan ide-ide baru. Namun, Anda juga harus memperhatikan detailnya, apakah ide-ide yang dihasilkan tersebut berguna dan relevan terhadap tugas yang ada.

Critical thinking memainkan sebuah peranan penting dalam mengevaluasi ide-ide baru, memilih yang terbaik, kemudian mengubahnya jika memang diperlukan.

4. Orang yang Berpikir Kritis dapat Menjadi Rekan Kerja yang Baik

Ketika Anda berpikiran terbuka, tidak kaku, dan mau menerima pendapat orang lain, tentu Anda akan lebih mudah dihormati oleh rekan kerja Anda. Biasanya, di lingkungan kerja, saat Anda mau menerima pendapat orang lain dengan pikiran terbuka, Anda pasti dianggap sebagai rekan kerja yang baik. 

Lebih jauh, jika hubungan Anda terjalin baik dengan sesama rekan kerja, secara otomatis, lingkungan kerja Anda juga akan membaik dengan sendirinya sehingga tercipta sebuah lingkungan kerja yang kondusif, dengan hasil kerja yang lebih produktif tentunya.

5. Tidak Mudah Tertipu

Critical thinking membuat pemiliknya berpikir secara logis, rasional, dan beralasan. Setiap fakta yang Anda ambil adalah berdasarkan sebuah analisa yang mendalam terhadap fakta yang ada. Inilah yang menyebabkan pemilik critical thinking tidak mudah untuk tertipu ataupun ditipu oleh orang lain. 

Sebaliknya, critical thinking membuat Anda lebih selektif dalam mengolah sebuah informasi yang ada. Anda tidak akan dengan mudah mempercayai secara langsung begitu saja tanpa analisa yang logis, bernalar, dan rasional.

Baca Juga: Jika Karir Anda Stagnan, Apa yang Harus Dilakukan?

Cara Membentuk Critical Thinking

Lalu, bagaimana cara tepat untuk membentuk critical thinking? Berikut beberapa tahapan yang perlu Anda lakukan:

1. Kenali Masalah yang Ada

Tahap pertama yang perlu Anda lakukan untuk dapat berpikir kritis adalah dengan mengidentifikasi masalah yang ada. Biasanya, masalah muncul karena beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, baik itu faktor psikologis, teman keluarga, maupun faktor lingkungan yang mempengaruhinya. 

Untuk bisa mengidentifikasi sebuah masalah, berarti Anda dituntut untuk memahami diri Anda, apa yang menjadi penyebab masalah itu muncul, apa saja dampak yang muncul dari masalah tersebut terhadap Anda dan orang lain di sekitar Anda, dan apa posisi Anda dalam masalah tersebut.

Baca Juga: Tingkatkan Kemampuan Problem solving Dengan 8 Cara Ini

2. Tentukan Skala Prioritasnya

Tahapan selanjutnya adalah menentukan skala prioritas. Setiap orang pasti punya masalah dalam hidupnya. Namun, jika ANda ingin membentuk critical thinking, Anda harus menentukan skala prioritas dari masalah-masalah yang sedang Anda hadapi saat ini. 

Mana masalah yang paling mendesak, mana yang masih bisa dipending, dan mana yang bisa diselesaikan terakhir.

Sebagai contoh, beberapa masalah yang mungkin Anda hadapi adalah menyelesaikan studi S2 dalam waktu 1 tahun lagi, memiliki rumah dalam waktu 2 tahun ke depan, rencana investasi yang harus terealisasi di tahun ini, dan masih banyak lagi. Dengan menentukan skala prioritas secara jelas, Anda akan lebih mudah menentukan mana target-target yang harus Anda capai lebih dulu.

3. Kumpulkan Informasi

Setelah menentukan skala prioritas dengan jelas. Kini saatnya Anda mengumpulkan informasi dan menganalisanya. Jangan pernah membatasi pengetahuan Anda. Bila perlu, gali informasi dan perkaya pengetahuan Anda di bidang yang sedang Anda ingin prioritaskan saat ini.

Anda dapat menggali informasi dari beberapa sumber. Mulai dari buku-buku, jurnal, internet, studi lapangan, pengalaman dari expert, dan masih banyak lagi.

Semakin banyak informasi yang Anda miliki, akan semakin banyak pengetahuan yang Anda punya sehingga Anda tidak akan mudah tertipu karena kemampuan analisa Anda pun berkembang sejalan dengan pengetahuan yang Anda miliki.

4. Kenali Persepsi yang Muncul

Dalam sebuah kondisi, terkadang ada banyak pendapat yang muncul dari orang-orang yang berbeda. Sebaiknya, Anda jangan langsung percaya dan menerima informasi itu tanpa menganalisanya terlebih dahulu.

Anda juga perlu memperkaya dan mengupgrade pengetahuan yang Anda miliki agar Anda tidak salah dalam menerima persepsi orang lain. Kenali persepsi yang muncul di depan Anda, berikan sedikit perasaan curiga dan tidak percaya agar Anda bisa menganalisanya lebih dalam.

5. Analisa Setiap Data

Biasakan untuk menganalisa setiap data yang Anda peroleh. Perhatikan dan temukan informasi-informasi lain yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan yang menunjang data yang Anda peroleh tadi. 

Misalnya, saat seseorang membicarakan tentang tingkat kemiskinan dan kesejahteraan di Indonesia, maka seharusnya data ini ditunjang dengan informasi data-data dari Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memperoleh data yang valid, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan.

6. Proses Pengambilan Keputusan

Setelah Anda mengidentifikasi masalah, menentukan skala prioritasnya, mengumpulkan data-data informasi, mengenali setiap persepsi yang muncul dari orang-orang yang berbeda, kemudian menganalisanya, tahapan terakhir yang perlu Anda lakukan adalah proses pengambilan keputusan.

Keputusan yang baik harus selalu dibuat dari kelima tahapan sebelumnya. Dan yang perlu Anda ingat adalah, ketika Anda memiliki critical thinking, Anda dapat membantu orang lain dalam menyelesaikan masalah yang mereka hadapi kemudian mencari jalan keluar terbaik dari masalah mereka.

Aspek Pada Critical Thinking

Pemikiran kritis sendiri bisa dilihat melalui berbagai macam aspek yang ada. Berikut beberapa aspek tersebut:

  • Relevance: berkaitan dengan nyambung atau tidaknya pendapat yang dikemukakan
  • Importance: berkaitan dengan penting atau tidaknya ide atau gagasan yang diberikan
  • Novelty: berkaitan dengan kebaharuan isi pikiran, baik saat memberikan informasi maupun ketika menerimanya
  • Outside Material: berkaitan dengan sumber pemikiran yang dimiliki, apakah berasal dari pengalaman sendiri atau tidak
  • Ambiguity Clarified: menjelaskan informasi lebih lanjut, jika terjadi sebuah ambiguitas atau ketidakjelasan

Baca Juga: Pentingnya Penalaran Deduktif dalam Penyelesaian Masalah di Dunia Kerja

Contoh Critical Thinking

Untuk memahami lebih dalam mengenai critical thinking, berikut ini adalah contoh umum dari pemikiran kritis itu sendiri, diantaranya:

1. Mengamati Masalah

Berpikir kritis memiliki manfaat utama yakni memudahkan Anda untuk mengobservasi atau mengamati suatu masalah yang terjadi. Umumnya, kemampuan berpikir kritis yang tinggi, dapat membuat seseorang selalu rasional dan logis, serta memiliki alasan yang jelas atas segala tindakannya.

2. Memiliki Kemampuan Analisis yang Tinggi

Orang-orang yang berpikir kritis, secara tidak langsung memiliki kemampuan analisis yang tinggi. Kemampuan analisis dibutuhkan untuk membantu dalam menemukan ide-ide baru maupun dalam melakukan evaluasi.

Hal ini tentu sangat penting dan bermanfaat, terutama ketika Anda sedang dihadapkan pada situasi atau kondisi dimana harus mengambil keputusan secara cepat.

3. Responsif

Contoh critical thinking yang terakhir yaitu responsif atau cepat tanggap. Umumnya, orang-orang yang berpikir kritis memiliki tingkat responsif yang tinggi. Kemampuan ini sangat diperlukan, terutama pada era seperti sekarang ini, dimana setiap karyawan dituntut untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja secara cepat.

Selain contoh di atas, berikut ini ada contoh kasus mengenai critical thinking yang bisa Anda simak dan pahami.

Bayangkan bos Anda membuat target baru untuk organisasi atau perusahaan. Sekarang adalah tanggung jawab Anda untuk menggunakan keterampilan berpikir kritis dan mengevaluasi kontribusi Anda untuk mencapai target. Mengetahui betapa pentingnya kontribusi Anda, maka Anda berusaha untuk membantu kelancaran dan juga pencapaian target untuk perusahaan dengan mencari cara untuk meningkatkan kinerja Anda. Hal yang dapat Anda lakukan untuk berusaha mencapai target bos Anda adalah dengan mempelajari beberapa contoh keterampilan yang dapat membantu Anda menganalisis situasi Anda dengan lebih baik. Dengan melakukan hal tersebut, pastinya akan terlihat dan juga berdampak besar apabila Anda lakukan dengan sungguh-sungguh. Ini adalah salah satu contoh pemikir kritis paling umum yang dapat Anda temukan dan ikuti di setiap organisasi.

Pemilik critical thinking terbiasa dengan pemikiran yang mendalam dan kritis terhadap segala sesuatu, inovatif, penuh ide, informatif, dan peka terhadap segala peluang yang ada. Itu sebabnya, jika Anda memilikinya, Anda akan mampu mengambil keputusan terbaik dalam hidup Anda, yang berdampak positif bagi diri Anda sendiri dan orang lain.

Yuk, berlatih critical thinking sekarang juga!

critical thinking skill adalah

Related Article

Proses 90 Degree Feedback: Seperti Apa Penerapannya?

Proses 90 Degree Feedback: Seperti Apa Penerapannya?

Fitur Attendance Deduction: Cara Efektif Atasi Karyawan yang Sering Terlambat

Fitur Attendance Deduction: Cara Efektif Atasi Karyawan yang Sering Terlambat

//

IMAGES

  1. why is Importance of Critical Thinking Skills in Education

    critical thinking skill adalah

  2. Critical Thinking Definition, Skills, and Examples

    critical thinking skill adalah

  3. Critical Thinking Adalah Kemampuan Penting yang Wajib Dimiliki Pekerja

    critical thinking skill adalah

  4. 6 Main Types of Critical Thinking Skills (With Examples)

    critical thinking skill adalah

  5. Guide to improve critical thinking skills

    critical thinking skill adalah

  6. Critical Thinking Skills

    critical thinking skill adalah

VIDEO

  1. Critical Thinking

  2. Critical thinking

  3. Critical thinking

COMMENTS

  1. Apa Itu Critical Thinking dan Mengapa Penting bagi Orang Indonesia?

    Menurut Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD), kemampuan critical thinking merupakan satu dari lima soft skills utama yang harus dimiliki individu pada 2030. Dengan alasan itu, maka berpikir kritis sangat penting bagi pelajar saat ini yang kelak menjadi pemimpin di Indonesia. Di Indonesia sendiri sebenarnya gerakan ...

  2. Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, dan Contoh Penerapannya

    Daftar Isi. Critical thinking adalah sebuah skill yang perlu dimiliki oleh setiap orang agar dapat membuat keputusan dan menyelesaikan masalah dengan baik. Skill ini biasanya ditandai dengan orang yang mampu berpikiran secara cermat dalam segala situasi. Kemampuan ini tentu akan sangat berguna bagi seseorang dalam menjalankan pekerjaannya.

  3. Critical Thinking: Definisi, Proses, dan Cara Meningkatkan

    Critical thinking merupakan kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menginterpretasi suatu situasi atau informasi secara obyektif dan rasional, tanpa terpengaruh oleh bias atau asumsi yang belum teruji. Hal ini penting agar situasi yang sedang terjadi dapat dipahami secara keseluruhan dan dievaluasi secara holistik untuk menghasilkan ...

  4. Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, Contoh & Caranya

    Critical thinking adalah salah satu kemampuan yang perlu dimiliki oleh setiap orang agar dapat membuat keputusan dengan lebih baik.. Seseorang yang menguasai soft skill ini biasanya mampu mengambil tindakan, menerima informasi, dan memecahkan masalah secara cermat dalam segala situasi.. Namun, perlu diketahui jika setiap orang memiliki kemampuan berpikir yang beragam.

  5. Berpikir Kritis: Arti, Manfaat, Cara Meningkatkan dan Contohnya

    Berpikir kritis atau critical thinking adalah salah satu soft skill yang wajib dimiliki para pencari kerja.. Memiliki kemampuan ini membuatmu selangkah lebih dekat untuk menjadi aset perusahaan. Maka dari itu, penting bagimu untuk mengetahui cara meningkatkan kemampuan berpikir kritis.

  6. Critical Thinking Adalah: Pengertian, Manfaat, dan Cara Melatihnya

    Critical Thinking: Pengertian, Ciri, Manfaat, dan Cara Melatihnya. By GreatNusa. 30 Maret 2023. Bagikan Artikel. Critical thinking adalah proses berpikir yang melibatkan pikiran rasional serta melakukan serangkaian tahapan yang objektif untuk mengukur atau menilai sesuatu. Dalam prosesnya critical thinking selalu menuntut untuk tidak bergantung ...

  7. 5 Contoh Pentingnya Skill Critical Thinking dalam Pekerjaan

    Bagi kamu yang sedang dalam proses mencari kerja, berpikir kritis atau dikenal dengan critical thinking menjadi skill yang harus dimiliki. Secara umum, ... Manfaat terakhir dari critical thinking yang terasah dengan baik adalah kemampuan menemukan solusi yang cepat dan terbaik ketika menghadapi masalah. Ingat, dunia kerja memang selalu dipenuhi ...

  8. 5 Cara Mengembangkan Critical Thinking dan Manfaatnya

    Inilah pentingnya critical thinking skill di era saat ini, di mana berbagai macam informasi bisa diakses melalui ujung jari. Seseorang yang menelan suatu informasi tanpa disaring bisa berdampak petaka bagi dirinya. ... Refleksi diri adalah menanyakan pada diri sendiri mengapa melakukan satu perbuatan pada satu situasi.

  9. Berpikir Kritis

    Berdasarkan pengertian dari "berpikir" dan "kritis" yang telah diuraikan di atas, pengertian berpikir kritis atau critical thinking adalah proses aktivitas mental atau intelektual yang melibatkan interaksi secara kompleks meliputi aktivitas tanya-jawab, penalaran, dan pemecahan masalah untuk membuat keputusan atau memecahkan suatu masalah.

  10. Critical Thinking: Membangun Keterampilan Berfikir Dalam Diri

    Critical thinking biasanya harus dimiliki oleh seseorang yang sedang dalam proses mencari kerja dan berpikir kritis.Critical thinking adalah salah satu soft skill yang menjadi poin dalam rekrutmen karyawan ketika perusahaan membuka lowongan pekerjaan. Seiring perkembangan zaman, di era modern dengan percepatan informasi, menjadi kritis memang sangat diperlukan.

  11. Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, Cara Membentuk, dan ...

    Baca juga: 6 Contoh analytical skills dan cara meningkatkannya. Manfaat critical thinking. Critical thinking tidak hanya bermanfaat di perusahaan, namun di kehidupan sehari-hari (sumber: pexels) Critical thinking memiliki beberapa manfaat bagi individu yang memilikinya maupun perusahaan yang memiliki karyawan dengan kompetensi ini. Simak ...

  12. Critical Thinking Adalah Kemampuan Penting yang Wajib ...

    Intinya critical thinking skill adalah kemampuan untuk mencerna dan mengevaluasi informasi, fakta, serta bukti yang ada untuk menyimpulkan sebuah topik atau permasalahan. Seberapa penting critical thinking . Critical thinking skill adalah keahlian yang melekat pada diri seseorang alias soft skill dan umum jadi syarat melamar pekerjaan.

  13. Critical Thinking (Berpikir Kritis): Pengertian, Cara dan Manfaat

    Keterampilan berpikir kritis atau critical thinking merupakan alat atau instrumen yang dipakai manusia agar mereka terlindungi dari dari informasi yang menyesatkan sekaligus menjadi pegangan dalam mengambil keputusan. Untuk lebih tahu mengenai apa itu critical thinking, berikut pemaparannya. Pengertian Berpikir kritis atau sering disebut critical thinking adalah keahlian yang digunakan untuk ...

  14. What Are Critical Thinking Skills and Why Are They Important?

    It makes you a well-rounded individual, one who has looked at all of their options and possible solutions before making a choice. According to the University of the People in California, having critical thinking skills is important because they are [ 1 ]: Universal. Crucial for the economy. Essential for improving language and presentation skills.

  15. Keterampilan Berpikir Kritis: Kenapa Penting Bagi Generasi Muda?

    Keterampilan berpikir kritis dan problem solving merupakan dua dari kompetensi utama yang sangat dibutuhkan di abad ke-21 menurut World Economic Forum. Dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, generasi muda Indonesia seharusnya tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga pemikir kritis dan pemecah masalah yang handal.

  16. Pengertian Critical Thinking dan Bedanya Dengan Analytical Thinking

    Pengertian Critical Thinking dan Bedanya Dengan Analytical Thinking. by Sevilla 2 tahun yang lalu. Critical Thinking - Salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki oleh setiap individu adalah critical thinking atau yang kerap disebut dengan sebuah proses berpikir kritis dalam setiap keadaan yang ada. Mungkin Grameds bertanya-tanya, apa ...

  17. PDF Jurnal Taman Cendekia Vol. 01 No. 02 Desember 2017 Critical Thinking

    CRITICAL THINKING SKILL: KONSEP DAN INIDIKATOR PENILAIAN Ratna Hidayah1, Moh. Salimi2, Tri Saptuti Susiani3 Universitas Sebelas Maret ... maka dapat disimpulkan bahwa critical thinking skill adalah kemampuan untuk berpikir secara logis, reflektif, sistematis, dan

  18. 3 Perbedaan Utama Analytical dan Critical Thinking

    2. Critical thinking. Sementara itu, critical thinking menurut Skills You Need adalah kemampuan untuk berpikir jernih dan rasional. Dengan critical thinking kamu akan lebih mudah dalam mengevaluasi informasi yang didapatkan.. Kemudian setelah melakukan proses penalaran, kamu akan tahu apakah informasi tersebut bisa dipercaya atau tidak.

  19. Critical Thinking Itu Apa Sih?

    Jawabannya adalah kemampuan berpikir kritis atau CRITICAL THINKING SKILLS! Setelah masuk Alterra apalagi peranku sebagai Research Engineer, aku dituntut untuk bisa berpikir kritis dalam bekerja, contohnya melakukan analisis dari data yang dimiliki, dengan didukung oleh teori-teori yang sudah ada sebelumnya, sehingga dapat dibuatlah sebuah ...

  20. MEMBERDAYAKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DI ERA ABAD 21

    Critical thinking is a high-order thinking skill that plays a role in the development of science. Necessary thinking skills need to be developed for the success of students in education. This ...

  21. Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membentuknya

    Pada intinya, critical thinking adalah kemampuan yang amat penting untuk pengembangan diri. Kemampuan ini merupakan penunjang menuju kualitas diri dan kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, kemampuan ini sebaiknya memang dikuasai oleh setiap individu. Baca juga: Intrapersonal Skill: Cara Mengasah dan Pentingnya untuk Karier

  22. Ini Dia 4 Contoh Critical Thinking dan Cara Mengembangkannya!

    Contoh Critical Thinking. Untuk memahami lebih dalam mengenai critical thinking, berikut ini adalah contoh umum dari pemikiran kritis itu sendiri, diantaranya: 1. Mengamati Masalah. Berpikir kritis memiliki manfaat utama yakni memudahkan Anda untuk mengobservasi atau mengamati suatu masalah yang terjadi.

  23. PDF Critical Thinking, Intelectual Skills, Reasoning and Clinical Reasoning

    Selain itu, diperlukan penguasaan sistematik ilmu kedokteran secara mendalam sampai tingkat jaringan, sel, bahkan biomolekuler. Keuntungan yang didapat dari pola berpikir deduktif hipotetik integratif adalah: Proses berpikir secara bertahap menuju diagnosis.